Friday, October 5, 2018

Landasan psikologis Pengembangan Kurikulum

  17 comments


Landasan psikologis Pengembangan Kurikulum 

Psikologi dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungan dengan lingkungan, pengertian sejenis menyebutkan bahwa psikologi merupakan suatu ilmu yang berkaitan dengan proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku, ilmu pengetahuan tentang gejala dan kegiatan jiwa.

Landasan Psikologis
Landasan ini didasarkan pada prinsip bahwa perkembangan seseorang dipengaruhi oleh lingkungan dan kematangan. Lingkungan yang dimaksud dapat berasal dari proses pendidikan. Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan dalam pendidikan tentu saja berkaitan dengan proses perubahan yang terjadi pada peserta didik. Dengan adanya kurikulum diharapkan perubahan yang terjadi pada peserta didik dapat membentuk kemampuan atau kompetensi aktual maupun potensial

Karakteristik   perilaku   setiap    individu   pada    berbagai   tingkatan perkembangan merupakan kajian dari psikologi perkembangan. Oleh karena itu, dalam pengembangan kurikulum harus senantiasaberhubungan dengan program pendidikan untuk kepentingan peserta didik maka landasan psikologi mutlak harus menjadi dasar pengembangan kurikulum. Perkembangan-perkembangan yang dialami oleh peserta didik, pada umumnya diperoleh melalui proses belajar. Guru/pendidik harus selalu mencari upaya untuk dapat membelajarkan peserta didik. Cara belajar dan mengajar yang dapat memberikan hasil optimal tentu memerlukan pemikiran yang mendalam, yaitu dilihat dari kajian psikologi belajar (Susilana, dkk.: 2006).

Anak adalah pribadi yang unik harus diperhatikan dalam pengembangan kurikulum pendidikan. Setiapanak merupakan pribadi tersendiri dan memiliki perbedaan dan juga persamaan. Implikasinya adalah: a) setiap anak diberi kesempatan untuk berkembang sesuai dengan bakat, minat dan kebutuhannya; b) di samping disediakan pelajaran yang sifatnya umum (program inti) yang wajib dipelajari setiap  anak disekolah, disediakan pula pelajaran yang sesuai dengan minat anak; c)kurikulum di samping menyediakan bahan ajar yang bersifat kejuruan, juga menyediakan bahan saja yangbersifat akademik. Bagi anak yang berbakat di bidang akademik diberi kesempatan untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikut; dan d) kurikulum   memuat   tujuan-tujuan  yang  mengandung   pengetahuan, nilai/sikap, dan keterampilan yang menggambarkan keseluruhan pribadi yang utuh lahir dan batin.

Implikasi lain dari perkembangan anak terhadap proses pembelajaran menurut Susilana, dkk (2006) adalah : a) tujuan pembelajaran yang dirumuskan secara operasional selalu berpusat pada perubahan tingkah laku peserta didik; b) bahan/materi yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan, minat dan perhatian anak, bahan tersebut mudah diterima oleh anak; c) strategi  belajar  mengajar  yang  digunakan  harus  sesuai  dengan  taraf perkembangan anak;  dan d)media yang dipakai senantiasa dapat menarik perhatian dan minat anak;
           
sistem evaluasi berpadu dalam satu kesatuan yang menyeluruh dan berkesinambungan dari satu tahap ke tahap yang lainnya dan dijalankan secara terus-menerus. Pada hakikatnya, pandangan tentang seseorang dalam belajar dipengaruhi oleh aliran psikologi belajr Pada perkembangannya, psikologi belajar atau teori belajar ini memuat berbagai aliran, misalnya teori Disiplin Mental atau teori Daya, Behaviorisme, dan Perkembangan Mental. Pengaruh dari teori belajar terhadap proses belajar seseorang akan dibahas secara khusus dalam prinsip-prinsip belajar.

Landasan Psikologi dalam Proses Pengembangan Kurikulum
Dengan menerapkan landasan psikologi dalam proses pengembangan kurikulum diharapkan dapat diupayakan pendidikan yang dilaksanakan relevan dengan hakikat peserta didik, baik penyesuaian dari segi materi/bahan yang harus diberikan/dipelajari peserta didik, maupun dari segi penyampaian dan proses belajar serta penyesuaian dari unsur–unsur upaya pendidikan lainnya.

Pada dasarnya terdapat dua cabang ilmu psikologi yang berkaitan erat dalam proses pengembangan kurikulum, yaitu psikologi perkembangan dan psikologi belajar. Psikologi perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu berkenaan dengan perkembangannya.

Dalam psikologi perkembangan dikaji tentang hakekat perkembangan, pentahapan perkembangan, aspek-aspek perkembangan, tugas-tugas perkembangan individu, serta hal-hal lainnya yang berhubungan perkembangan individu, yang semuanya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan mendasari pengembangan kurikulum. Psikologi belajar merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu dalam konteks belajar. Psikologi belajar mengkaji tentang hakekat belajar dan teori-teori belajar, serta berbagai aspek perilaku individu lainnya dalam belajar, yang semuanya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan sekaligus mendasari pengembangan kurikulum.

Karakteristik perilaku tiap individu pada tiap tingkat perkembangan merupakan kajian yang terdapat dalam cabang psikologi perkembangan. Oleh sebab itu, dalam pengembangan kurikulum yang senantiasa berhubungan dengan program pendidikan untuk kepentingan peserta didik, maka landasan psikologi mutlak harus dijadikan dasar dalam proses pengembangan kurikulum. Perkembangan yang dialami oleh peserta didik pada umumnya diperoleh melalui proses belajar. Guru sebagai pendidik harus mengupayakan cara/metode yang lebih baik untuk melaksanakan proses pembelajaran guna mendapatkan hasil yang optimal, dalam hal ini proses pembelajaran mutlak diperlukan pemikiran yang mendalam dengan memperhatikan psikologi belajar.

Psikologi perkembangan diperlukan terutama dalam hal penentuan isi kurikulum yang diberikan/dipelajari peserta didik, baik tingkat kedalaman dan keluasan materi, tingkat kesulitan dan kelayakannya serta manfaatnya yang disesuaikan dengan tahap dan tugas perkembangan peserta didik. Psikologi belajar memberikan sumbangan terhadap pengembangan kurikulum terutama berkenaan dengan bagaimana kurikulum itu diberikan kepada peserta didik dan bagaimana peserta didik harus mempelajarinya, berarti berkenaan dengan strategi pelaksanaan kurikulum.

Anak sejak dilahirkan sudah memperlihatkan keunikan–keunikan yang berbeda satu sama lainnya, seperti pernyataan dirinya dalam bentuk tangisan dan gerakan–gerakan tubuhnya. Hal ini menggambarkan bahwa sejak lahir anak telah memiliki potensi untuk berkembang. Di dalam psikologi perkembangan terdapat banyak pandangan ahli berkenaan dengan perkembangan individu pada tiap–tiap fase perkembangan.

Pandangan tentang anak sebagai makhluk yang unik sangat berpengaruh terhadap pengembangan kurikulum pendidikan. Setiap anak merupakan pribadi tersendiri, memiliki perbedaan di samping persamaannya. Implikasi dari hal tersebut terhadap pengembangan kurikulum, antara lain;
1.         Tiap anak diberi kesempatan untuk berkembang sesuai dengan bakat, minat, dan kebutuhannya,
2     Di samping disediakan pembelajaran yang bersifat umum (program inti) yang harus dipelajari peserta didik di sekolah, disediakan pula pembelajaran pilihan sesuai minat dan bakat anak,
3.       Kurikulum selain menyediakan bahan ajar yang bersifat kejuruan juga menyediakan bahan ajar yang bersifat akademik,
4.     Kurikulum memuat tujuan yang mengandung pengetahuan, nilai/sikap, dan ketrampilan yang menggambarkan keseluruhan pribadi yang utuh lahir dan batin.

Apa yang menjadikan dasar sehingga tahapan perkembangan itu dibedakan atas secara umum dansecara khusus? Kemudian apa yang menjadi tujuan sehingga muncul  psikologi   pendidikan?
Dalam tahapan perkembangan secara khusus terbagimenjadi kognitif dan afeksi. Sementara kita ketahuidalam dunia pendidikan menurut Bloom ada 3 ranahyaitu kognitif, psikomotorik, dan afeksi. Bagaimana dengan psikomotorik? Kenapa tidak ada batasan secara khusus?
Bila didasarkan pada landasan psikologis pengembangan kurikulum. bagaimana cara kita mengembangkan metode pembelajaran agar sesuai dengan pskologi anak?

17 comments :

  1. “Psikologi” berasal dari perkataan Yunani “psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi (menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya, atau disebut dengan ilmu jiwa.

    Pendidikan dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan me sehingga menjadi “mendidik”, artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi akhlak dan kecerdasan pikiran. Selanjutnya, “pendidikan” menurut KBBI adalah peroses pengubahan sikap dan tata laku sesorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

    Psikologi Pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan. Sedangkan menurut ensiklopedia amerika, Pengertian psikologi pendidikan adalah ilmu yang lebih berprinsip dalam proses pengajaran yang terlibat dengan penemuan – penemuan dan menerapkan prinsip – prinsip dan cara untuk meningkatkan keefisien di dalam pendidikan.

    Dari uarian di atas, kita dapat mengetahu pengertian dari psikologi dan pengertian pendidikan itu sendiri. Sepanjang atau selagi kita masih berpendapat bahwa psikologi adalah suatu ilmu yang berusaha menyelidiki semua aspek keperibadian dasar tingkah laku manusia, baik yang bersifat jasmaniah maupun rohaniah, baik secara teoritis maupun dengan melihat kegunaannya di dalam praktek, baik secara individual maupun dalam hubungannya dengan manusia lain atau lingkungannya, mungkin kita akan mengatakan bahwa ‘psikologi pendidikan’ itu sebenarnya sudah termasuk di dalam psikologi, dan tidak perlu dipersoalkan atau dipisahkan menjadi sesuatu disiplin ilmu tersendiri. Psikologi pendidikan dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi yang dalam penguraian dan penelitiannya lebih menekankan pada maslah pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang sangat erat hubungannya dalam masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya sependapat dengan kak rahmah widia bahwa psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi yang dalam penguraian dan penelitiannya lebih menekankan pada maslah pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang sangat erat hubungannya dalam masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar.

      Kemudian juga Landasan psikologis ini didasarkan pada prinsip bahwa perkembangan seseorang dipengaruhi oleh lingkungan dan kematangan. Lingkungan yang dimaksud dapat berasal dari proses pendidikan. Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan dalam pendidikan tentu saja berkaitan dengan proses perubahan yang terjadi pada peserta didik. Dengan adanya kurikulum diharapkan perubahan yang terjadi pada peserta didik dapat membentuk kemampuan atau kompetensi aktual maupun potensial

      Delete
  2. terimaksih kk ramah atas tanggapannya untuk pertanyaan nomor 2. saya setuju dengan pendapat kk rahmah bahwasannya Sepanjang atau selagi kita masih berpendapat bahwa psikologi adalah suatu ilmu yang berusaha menyelidiki semua aspek keperibadian dasar tingkah laku manusia, baik yang bersifat jasmaniah maupun rohaniah, baik secara teoritis maupun dengan melihat kegunaannya di dalam praktek, baik secara individual maupun dalam hubungannya dengan manusia lain atau lingkungannya, mungkin kita akan mengatakan bahwa ‘psikologi pendidikan’ itu sebenarnya sudah termasuk di dalam psikologi, dan tidak perlu dipersoalkan atau dipisahkan menjadi sesuatu disiplin ilmu tersendiri. Psikologi pendidikan dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi yang dalam penguraian dan penelitiannya lebih menekankan pada maslah pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang sangat erat hubungannya dalam masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar.

    ReplyDelete
  3. Saya akan mencoba menanggapi permasalahan tentang bagaimana cara kita mengembangkan metode pembelajaran agar sesuai dengan pskologi anak. Menurut saya salah satunya dengan melihat pada situasi dan kondisi serta kesiapan psikologi peserta didik saat pelaksanaan pembelajaran kimia. dapat saya contohkan seperti ini, sebagaimana kita ketahui bahwa pelajaran kimia itu tergolong mata pelajaran yang membutuhkan konsetrasi tinggi dan bila saat itu psikologi siswa tidak siap dalam proses pembelajaran misal dia baru saja selesai dari matapelajaran olahraga maka siswa tidak dapat berkonsentrasi dengan baik dikarenkan fisiknya sedang lelah dan masih dalam keadaan gerah maka itu akan mempengaruhi psikologinya. Atau contoh lain saat proses pembelajan berlangsung ada gangguan dari luar kelasnya seperti suara musik yang cukup keras karena sedang ada matapelajaran kesenian dari kelas sebelah maka ini juga akan memperngaruhi konsentrasi siswa sehingga siswa tidak akan maksimal dalam mengikuti pelajaran.

    ReplyDelete
    Replies
    1. menurut pendapatmu langkah apa yang dapat guru lakukan untuk meminilaisir permasalahan tersebut?

      Delete
    2. This comment has been removed by the author.

      Delete
    3. saya akann membantu menjawab pertanyaan tri, apa yang bisa guru lakukan untuk meminimalisir gangguan yang timbul yang menyebabkan psikologi siswa belum siap untuk menerima pembelajaran, yakni bisa dengan cara membawa anak belajar di alam terbuka (belajar di outdoor) sehingga siswa merasakan suasana baru dlm belajar meskipun pada jam-jam rawan ngantuk dan lelah, bisa juga dengan belajar di perpustakaan dengan membuat siswa bebas berliterasi dengan segala macam sumber yang berkaitan dengan materi belajar, ,games dan lain sebagainya sehingga siswa dalam belajar secara psikisnya akan mudah menerima dan menangkap intisari materi yang dipelajari pada hari itu

      Delete
    4. saya sependapat dengan Kak Rini, selain itu menyebabkan psikologi siswa belum siap untuk menerima pembelajaran yaitu pemberian apersepsinya kurang sehingga ia belum siap secara psikologi.

      Delete
  4. Menurut dian dlam mengembangkan psikologi perkembangan terhadap psikologi anak bisa dengan memberikan ksempatan setiap anak untuk berkembang sesuai dengan bakat minat dan kebutuhannya. Kemudian sediakan pembelajaran yang sesuai minat dan bakat anak sehingga psikologi anak jd perkembang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya, saya setuju dengan anda.. terus kesempatan apa yang dapat memberikan kebutuhan terhadap minat peserta didik?

      Delete
  5. Saya setuju dengan pendapat sebelumnya terhadap cara mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan pskologi anak. Namun saya akan menambahkan, pertama kita harus menganalisis kebutuhan peserta didik. Baik dari segi karakter, psikologi, intelektual dan lainnya maka baru dari situ kita mengambil garis besar psikologi yang ada dianak tsb dan memilah metode yang bagaimana yang seharusnya diterapkan

    ReplyDelete

  6. menurut saya kita harus merujuk kepada prinsip umum dan khusus dari landasan psikologi kurikulum. karna didalam prinsip" tsb telah memuat karakter, sifat, dan apa yang dibutuhkan oleh siswa. jika sudah berpijak kepada hal ini, metodenya tinggal kita cari

    ReplyDelete
  7. sependapat dengan rina bahwa kita harus merujuk kepada prinsip umum dan khusus dari landasan psikologi kurikulum. karna didalam prinsip" tsb telah memuat karakter, sifat, dan apa yang dibutuhkan oleh siswa. jika sudah berpijak kepada hal ini, metodenya tinggal kita sesuaikan

    ReplyDelete
  8. Psikologi lebih banyak dikaitkan dengan kehidupan organisme manusia. alam hubungan ini, psikologi didefenisikan sebagai ilmu pengetahuan yang berusaha memahami perilaku manusia, alasan dan cara mereka melakukan sesuatu, dan juga memahami bagaimana makhluk tersebut berfikir dan berperasaan.
    Tujuan psikologi pendidikan adalah :
    1. Memahami Perbedaan Siswa (Diversity of Student)
    Setiap individu dilahirkan dengan membawa potensi yang berbeda-beda, tidak ada yang sama antara siwa satu dengan siswa yang lainnya.
    2. Untuk Memilih Strategi dan Metode Pembelajaran
    Sebagai sorang pendidik dalam memilih strategi dan metode pembelajaran harus menyesuaikan dengan tugas perkembangan dan karakteristik masing-masing peserta didiknya.
    3. Untuk menciptakan Iklim Belajar yang Kondusif di dalam Kelas
    Kemampuan guru dalam menciptakan iklim dan kondisi pembelajaran yang kondusif mampu membantu proses pembelajaran berjalan secara efektif.
    4. Memberikan Bimbingan dan Pengarahan kepada Siswa
    Selain berperan sebagai pengajar di dalam kelas, seorang guru juga diharapkan bisa menjadi seorang pembimbing yang mempu memberikan bimbingan kepada peserta didiknya, terutama ketika peserta didik mendapatkan permasalahan akademik.
    5. Mengevaluasi Hasil Pembelajaran
    Tugas utama guru/pendidik adalah mengajar di dalam kelas dan melakukan evaluasi dari hasil pengajaran yang sudah dilakukan.

    ReplyDelete
  9. dalam mengembangkan pembelaran dn kurikulum hatuslah kita juga mempertimbangkan Baik dari segi karakter, psikologi, inte lektual dan lainnya maka baru dari situ kita mengambil garis besar psikologi yang ada dianak tsb dan memilah metode yang bagaimana yang seharusnya diterapkan, dengan mempertimbangkan hal yang demikian, diharapkan dapat memaksimalkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

    ReplyDelete
  10. Menurut saya psikologi adalah suatu ilmu yang berusaha menyelidiki semua aspek keperibadian dasar tingkah laku manusia, baik yang bersifat jasmani maupun rohani, baik secara teoritis maupun dengan melihat kegunaannya di dalam kehidupan, baik secara individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Psikologi pendidikan dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi yang dalam penguraian dan penelitiannya lebih menekankan pada masalah pertumbuhan dan perkembangan peserta didik

    ReplyDelete
  11. Psikologi Pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan. Sedangkan menurut ensiklopedia amerika, Pengertian psikologi pendidikan adalah ilmu yang lebih berprinsip dalam proses pengajaran yang terlibat dengan penemuan – penemuan dan menerapkan prinsip – prinsip dan cara untuk meningkatkan keefisien di dalam pendidikan. selagi kita masih berpendapat bahwa psikologi adalah suatu ilmu yang berusaha menyelidiki semua aspek keperibadian dasar tingkah laku manusia, baik yang bersifat jasmaniah maupun rohaniah, baik secara teoritis maupun dengan melihat kegunaannya di dalam praktek, baik secara individual maupun dalam hubungannya dengan manusia lain atau lingkungannya, mungkin kita akan mengatakan bahwa ‘psikologi pendidikan’ itu sebenarnya sudah termasuk di dalam psikologi, dan tidak perlu dipersoalkan atau dipisahkan menjadi sesuatu disiplin ilmu tersendiri. Psikologi pendidikan dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi yang dalam penguraian dan penelitiannya lebih menekankan pada masalah pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang sangat erat hubungannya dalam masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar dapat dilihat pada kurikulumnya. Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan dalam pendidikan tentu saja berkaitan dengan proses perubahan yang terjadi pada peserta didik. Dengan adanya kurikulum diharapkan perubahan yang terjadi pada peserta didik dapat membentuk kemampuan atau kompetensi aktual maupun potensial dan psikologi peserta didik.

    ReplyDelete

dvdvdvdvd