Penyusunan Rubrik Penilaian Argumentasi dalam Kimia
Penyusunan Rubrik Penilaian Argumentasi dalam Kimia
Argumentasi ilmiah adalah sebuah pernyataan yang didukung oleh beberapa bukti atau fakta yang diukur atau diamati dari kegiatan penyelidikan dan menghubungkan itu semua secara bersama-sama dengan fakta ilmu pengetahuan. Dasar tulisan yang bersifat argumentatif ini adalah berpikir kritis dan logis, sehingga pemikirannya didasarkan pada fakta-fakta atau bukti-bukti yang ada (Keraf, 2007). Oleh karena itu melalui argumentasi, peserta didik dapat berusaha menunjukkan fakta-fakta sedemikian rupa, sehingga mereka mampu menunjukkan apakah suatu pendapat atau suatu klaim benar atau tidak.
Apabila peserta didik tidak dilatih untuk berargumentasi ilmiah, maka akan mengakibatkan peserta didik hanya memiliki banyak pengetahuan saja, tetapi mereka tidak tahu bagaimana cara memperoleh pengetahuan dan suatu konsep ilmu pengetahuan. Karena mereka tidak diberi kesempatan untuk belajar bagaimana menjelaskan data, menilai relevansi atau kecukupan bukti, mendukung klaim, menanggapi pertanyaan atau adu pendapat dan merevisi pernyataan berdasarkan umpan balik atau bukti baru yang didapatkan (Probosari, dkk., 2016). Selain itu, peserta didik akan cepat lupa dengan materi yang diajarkan karena mereka lebih banyak menghafal dan belajar teori saja, sehingga menyebabkan potensi berpikir kritis dan logis peserta didik kurang tergali secara optimal.
Ketiga komponen argumentasi ilmiah ini dijelaskan sebagai berikut (Georgia Tech n.d, diakses 21 Februari 2016):
- Klaim: pernyataan tentang fenomena atau kejadian.
- Bukti: fakta dari pengukuran dan pengamatan, yang dikumpulkan selama investigasi, yang mendukung klaim.
- Alasan ilmiah: fakta ilmiah atau pengetahuan yang menjelaskan hubungan antara bukti dan klaim.
Komponen-komponen argumentasi ilmiah tersebut dapat diilustrasikan melalui kerangka menurut Sampson dan Schleigh (2013), kerangka ini juga dapat mengilustrasikan beberapa kriteria yang dapat dan harus digunakan untuk mengevaluasi manfaat dari argumentasi ilmiah yang disajikan dalam gambar 2.1.
Berdasarkan kerangka Gambar 2.1, klaim adalah dugaan, kesimpulan, penjelasan, atau pernyataan deskriptif yang menjawab pertanyaan penelitian. Klaim tersebut sesuai dan didukung oleh komponen bukti yang mengacu pada pengukuran, pengamatan, atau bahkan temuan dari penelitian lain yang telah dikumpulkan, dianalisis, dan kemudian ditafsirkan oleh para peneliti. Kemudian bukti ini didukung dan dijelaskan oleh sebuah pembenaran. Pembenaran omponen bukti dari argumen ini adalah satu atau dua pernyataan yang menjelaskan pentingnya dan relevansi bukti dengan menghubungkan ke prinsip tertentu, konsep, atau asumsi yang mendasarinya.
Gambar 2.1 Kerangka dari komponen-komponen argumentasi ilmiah dan beberapa kriteria yang dapat dan harus digunakan untuk mengevaluasi manfaat dari argumentasi ilmiah
Sedangkan menurut Toulmin (2003), argumentasi terdiri dari unsur-unsur berikut: a) Klaim, merupakan pernyataan yang disajikan dalam menanggapi sebuah masalah, b) Data, meliputi bukti atau dukungan pada saat klaim dibuat, c) Warrant/jaminan, yang mendukung hubungan antara klaim dan data, d) Backing/dukungan, dikenal sebagai pendukung dari warrant, e) Qualifier, yang merupakan istilah yang menunjukkan sifat kemungkinan klaim, dan f) Reservation, mengacu pada kondisi dimana warrant tidak akan bertahan dan tidak dapat mendukung klaim. Unsur-unsur ini merupakan dasar dari tulisan argumentatif dan kerangka untuk menulis esai argumentatif.
Dari penjelasan di atas menyatakan bahwa argumentasi ilmiah harus memiliki klaim, bukti dan alasan penalaran yang kuat dan persuasif. Dalam argumentasi ilmiah klaim, bukti, dan penalaran yang kuat dan persuasif memiliki karakteristik tertentu, yaitu sebagai berikut (Georgia Tech n.d, diakses 21 Februari 2016):
a) Karakteristik klaim yang kuat dan persuasif
1) Jawaban dari pertanyaan yang diminta
2) Berdiri sendiri dengan mengulang pertanyaan dalam kalimat lengkap
3) Menjelaskan sebab dan akibat (klaim saya adalah _____
karena _____)
b) Karakteristik bukti yang kuat dan persuasif
1) Fakta yang ditemukan dalam analisis data
2) Beberapa percobaan atau pengamatan dilaporkan dan dianalisis
3) Bukti secara ilmiah benar dan sesuai dengan pertanyaan
4) Cukup, lebih dari satu potongan bukti yang tepat
c) Karakteristik penalaran ilmiah yang kuat
1) Termasuk kosakata ilmu yang tepat atau secara istilah
2) Sepenuhnya menjelaskan fakta-fakta ilmiah yang menghubungkan bukti dan klaim
3) Jawaban mengapa dan/atau bagaimana pola bukti terjadi dan mendukung klaim
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ketika seseorang berpendapat maka harus disertai dengan bukti dan alasan yang kuat dan persuasif, sehingga pendapat tersebut dapat diterima oleh orang lain sebagai argumen yang benar.
Penulisan laporan penyelidikan berformat SWH menuntut dan melatih peserta didik untuk membuat pertanyaan penyelidikan, membuat klaim dan menunjukkan bukti-bukti serta memberikan alasan ilmiah untuk mendukung klaim mereka. Kerangka ini juga menuntut peserta didik untuk berunding dan membandingkan temuan mereka dengan orang lain, termasuk buku teks, peserta didik lain, internet dan sumber-sumber yang lain. Sehingga dengan menggunakan kerangka penulisan laporan penyelidikan berformat SWH ini, peserta didik dapat dilatih berargumentasi ilmiah dengan baik.
Kerangka penulisan laporan penyelidikan berformat SWH ini, berbeda dengan format laporan penyelidikan standar, yang mana dalam format laporan penyelidikan standar peserta didik diminta untuk mengisi/melengkapi bagian seperti judul, tujuan, prosedur, data, perhitungan, hasil dan pembahasan, dan diminta untuk membuktikan konsep ilmu yang sudah dijelaskan kepada mereka (Erkol, Kisoglu, dan Buyukkasap, 2010). Format laporan penyelidikan standar ini, tampaknya seperti karakteristik umum dari pendidikan sains yang lebih berbasis pada menghafal, belajar teori dan kegiatan laboratorium yang didasarkan pada pengukuran yang berorientasi pada seberapa baik peserta didik menghafal.
Oleh karena itu, dengan menggunakan pendekatan yang berorientasi pada SWH peserta didik dapat dilatih untuk melakukan proses-proses ilmiah dengan menulis laporan hasil penyelidikan berdasarkan pada klaim, fakta/bukti, dan alasan-alasan ilmiah sehingga dapat menumbuhkan sikap ilmiah yang baik dan pada akhirnya diharapkan dapat memunculkan dan meningkatkan kemampuan argumentasi ilmiah.
contoh rubrik penilaian laporan praktikum pada materi asam basa
Instrumen Penilaian Kemampuan Argumentasi Ilmiah Berorientasi Science Writing Heuristic (SWH)
No
|
Aspek yang dinilai
|
Skala penilaian
|
Skor
|
||
1
|
2
|
3
|
|||
1
|
Mampu menyertakan data/bukti hasil penyelidikan
|
||||
2
|
Mampu membuat pernyataan (klaim) untuk menjawab pertanyaan penyelidikan
|
||||
3
|
Mampu menggunakan data/bukti hasil penyelidikan untuk melandasi
pernyataan (klaim)
|
||||
4
|
Mampu menuliskan alasan (pembenaran dan pendukung) terhadap
data/bukti untuk mendukung pernyataan (klaim)
|
||||
5
|
Mampu mengkaitkan argument dengan hipotesis
|
||||
Jumlah
|
Keterangan Skala Nilai Tiap Aspek
No
|
Aspek penilaian
|
Skala
|
Keterangan skala nilai
|
1
|
Mampu menyertakan data/bukti hasil penyelidikan
|
3
|
Menyertakan ˃ 75% data hasil penyelidikan dalam
format data (diagram, grafik, atau tabel).
|
2
|
Menyertakan 50% - 75% data hasil penyelidikan
dalam format data (diagram, grafik, atau tabel).
|
||
1
|
Hanya menyertakan ˂ 50% data hasil penyelidikan
dengan format data (diagram, grafik, atau tabel).
|
||
2
|
Mampu membuat pernyataan (klaim) untuk menjawab
pertanyaan penyelidikan
|
3
|
Mampu membuat pernyataan (klaim) berdasarkan
teori, data/bukti, dan/atau pendukung lainnya sebanyak ˃ 5 klaim dengan benar.
|
2
|
Mampu membuat pernyataan (klaim) berdasarkan
teori, data/bukti, dan/atau pendukung lainnya sebanyak 3 – 5 klaim dengan
benar.
|
||
1
|
Mampu membuat pernyataan (klaim) berdasarkan
teori, data/bukti, dan/atau pendukung lainnya sebanyak ˂ 3 klaim dengan benar.
|
||
3
|
Mampu menggunakan data/bukti hasil penyelidikan
untuk melandasi pernyataan (klaim)
|
3
|
Mampu menjelaskan data/bukti dari 3 – 4 percobaan
untuk melandasi pernyataan (klaim).
|
2
|
Mampu menjelaskan data/bukti dari 2 percobaan
untuk melandasi pernyataan (klaim).
|
||
1
|
Mampu menjelaskan data/bukti dari 1 percobaan
untuk melandasi pernyataan (klaim).
|
||
4
|
Mampu menuliskan alasan (pembenaran
dan pendukung) terhadap data/bukti untuk
mendukung pernyataan (klaim)
|
3
|
Mampu menuliskan alas an (pembenaran dan
pendukung) menggunakan sumber internal dan eksternal terhadap data/bukti untuk
mendukung pernyataan
(klaim) pada laporan asam basa dan larutan
penyangga (keduanya).
|
2
|
Mampu menuliskan alas an (pembenaran dan
pendukung) menggunakan sumber internal dan/atau eksternal terhadap data/bukti
untuk mendukung pernyataan (klaim) pada laporan asam basa dan/atau larutan penyangga
(salah satu).
|
||
1
|
Tidak menuliskan alas an (pembenaran dan
pendukung) menggunakan sumber internal dan eksternal (tidak keduanya) untuk mendukung
pernyataan (klaim).
|
||
5
|
Mampu mengkaitkan argument dengan hipotesis
|
3
|
Mampu mengkaitkan argumen dengan hipotesis pada
laporan asam basa dan larutan penyangga.
|
2
|
Mampu mengkaitkan argument dengan hipotesis pada
laporan asam basa atau pada larutan penyangga.
|
||
1
|
Tidak mengkaitkan argumen dengan hipotesis.
|
(Walker, 2011)
contoh laporan
keterangan :
Jumlah data pada asam basa ada 12
data (3 percobaan) dan pada larutan penyangga ada 4 data (1 percobaan).
1.
Data pada laporan asam basa
a.
Percobaan 1
Penentuan larutan asam dan basa menggunakan indikator
kertas lakmus.
b.
Percobaan 2
Penentuan sifat larutan asam dan basa menggunakan indicator
asam basa
c.
Percobaan 3
Penentuan sifat larutan asam dan basa menggunakan indicator
universal.
3. Pengaruh
penambahan sedikit asam kuat, sedikit basa kuat dan pengeceran
Jumlah pernyataan (klaim) pada
asam basa ada 6 dan pada larutan penyangga ada 1.
1.
Klaim pada laporan asam basa
1)
Larutan asam adalah larutan yang dapat mengubah
kertas lakmus biru menjadi merah dan pada kertas lakmus merah tetap merah.
2)
Larutan basa adalah larutan yang dapat mengubah
kertas lakmus merah menjadi biru dan pada kertas lakmus biru tetap biru.
3)
Larutan asam adalah larutan yang apabila
ditambahkan indicator asam basa: metil jingga, metil merah, bromtimol biru, dan
fenolftalein berturut-turut akan menghasilkan warna merah, merah, kuning, dan
tidak berwarna, sehingga dapat diperkirakan nilai pH nya (pH asam < 7).
4)
Larutan basa adalah larutan yang apabila
ditambahkan indicator asam basa: metil jingga, metil merah, bromtimol biru, dan
fenolftalein berturut-turut akan menghasilkan warna kuning, kuning, hijau tua
atau kuning, merah atau tidak berwarna, sehingga dapat diperkirakan nilai pH
nya (pH basa > 7).
5)
Larutan asam adalah larutan yang mempunyai pH
< 7.
6)
Larutan basa adalah larutan yang mempunyai pH
> 7.
2.
Klaim pada laporan larutan penyangga
Larutan penyangga merupakan larutan yang dapat
mempertahankan pH setelah ditambahkan sedikit asam, basa, maupun pengenceran, sehingga
larutan penyangga memiliki pH relatif tetap.
Berdasarkan aplikasi argumentasi yang saya jelaskan diatas, menurut anda cocokkah penilaian argumen yang dibuat dengan laporan yang ada? kemudian kesulitan apa yang anda alami saat membuat rubrik penilaian? langkah apa yang anda lakukan untuk dapat memahaminya?
Berdasarkan aplikasi argumentasi yang saya jelaskan diatas, menurut anda cocokkah penilaian argumen yang dibuat dengan laporan yang ada? kemudian kesulitan apa yang anda alami saat membuat rubrik penilaian? langkah apa yang anda lakukan untuk dapat memahaminya?
ReplyDelete.
Menurut saya dalam menilai argumentasi siswa sebaiknya ada lembar observasi (Dari guru/Penilaian Diri/Penilaian antarteman), Soal uraian mengukur argumentasi tulis, dan Soal lisan mengukur argumentasi lisan. Dimana setiap soal itu dirancang untuk memunculkan aspek argumentasi seperti Data, Claim, Reasoning. Pada rubrik yang anda buat kurang sependapat dengan pemikiran saya dalam menilai kemampuan argumentasi. Tapi LOnya saya rasa sudah mendukung. Kesulitan dalam membuat rubrik penilaian yaitu pada pembuatan soal, karena dibutuhkan soal yang memiliki standar HOTS yang tinggi dan sesuai dengan siswa serta mampu mencapai indikator pembelajaran. Langkah yang saya lakukan untuk mengatasinya sering mereview soal-soal serta materi kimia dari berbagai sumber sehingga dapat merumuskan rubrik soal yang kompeten dan reliabel terhadap kemampuan siswa dalam mencapai indikator pembelajaran.
Sependapat dengan rifanny bahwa dalam menilai argumentasi siswa sebaiknya ada lembar observasi (Dari guru/Penilaian Diri/Penilaian antarteman), Soal uraian mengukur argumentasi tulis, dan Soal lisan mengukur argumentasi lisan. Dimana setiap soal itu dirancang untuk memunculkan aspek argumentasi seperti Data, Claim, Reasoning. Karena disitulah letak esensial dari penilaian berbasis argumentasi.
Deletesaya juga sependapat dengan teman" diatas, menurut saya sudah cocok, namun penilaian psikomotorik nya untuk kemampuan argumentasi ini belum anda buat sehingga jika memang tidak dinilai penilaian psikomotorik nya menjadi nol. dan menurut saya kesulitannya adalah dalam membuat rubrik penilaian psikomotorik siswa untuk kemampuan argumentasi ini
DeleteDalam kemampuan berargumentasi itu ada 2 jenis. Ada yang tertulis dan ada yang lisan. Untuk yg tertulis itu kita bisa menggunakan soal tes essay. Yang menuntun siswa menjawab dengan alasan dan bukti yang kuat . Untuk lisan bisa menggunakan lembar observasi pada saat kegiatan penyelidikan dalam proses pembelajaran kimia. Jadi untuk melihat efektif nya itu harus di sesuai dengan karakteristik materinya bagaimana dan tujuan pencapaian pembelajaran.
ReplyDeletesependapat dengan dian, selain itu juga Argumentasi tertulis menurut Bathgatea, Crowellb, Schunna, Cannadyc, & Dorphc bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah dan kemampuan menulis siswa. contohnya seperti tulisan arumentasi, soal-soal tes, sedangkan Argumentasi lisan bermanfaat untuk melatih dan meningkatkan kemampuan berbicara atau kemampuan mengungkapkan apa yang ada
Deletedi benaknya berdasarkan informasi atau data yang telah di peroleh. contohnya seperti wawancara.
menjawab permasalahan cocokkah penilaian argumen yang dibuat dengan laporan yang ada? kemudian kesulitan apa yang anda alami saat membuat rubrik penilaian? langkah apa yang anda lakukan untuk dapat memahaminya?
ReplyDeletemenurut saya dari kedua bentuk penilaian yang kak tri buat sudah cukup cocok karena bentuk kegiatan dari proses pembelajaran yang dilakukan adalah dalam bentuk eksperimen, selanjutnya kesulitan yang sering saya alami dalam membuat rubrik penilaian yaitu dalam proses mengembangkan rubrik tersebut menjadi tingkatan kriteria kemampuan yang yang harus dicapai misalnya mulai dari 4 sampai 1, langkah yang saya lakukan untuk memahaminya yaitu sering mencari dari mempelajari beberapa literatur terkait contoh dari rubrik penilaiannya ada kemudian dijadikan sebagai bahan referensi dalam saya mengembangkan suatu rubrik penilaian sesuai dengan situasi dan kodisi yang saya hadapi
saya akan mencoba menjawab pertanyaan tri yakni, kesulitan apa yang anda alami saat membuat rubrik penilaian?
ReplyDeletemenurut saya kesulitan yang saya alami yakni dalam memecahkan aspek menjadi beberapa indikator,ini yang pertama, ini menurut saya sulit karena kan yang biasanya aa cuma komponen utama sedangkan indikator biasanya diturunkan sendiri namun mengacu pada sumber (sumbernya masih terbatas), yang kedua yakni menentukan batas yang jelas antara deskripsi skor 1 dengan yang lainnya agar tidak bias, yang ketiga yakni terkadang apa yang di ekspekstasikan oleh guru melalui rubrik penilaian tidak seperti realita yang ada, malah kadang sedikit meleset, jadi sebenarnya masih sulit untuk mengkondisikan siswa bahwa pada saat penilaian berlangsung indikator yang ingin dilihat tercapai keseluruahnnya atau tidak.
sebenarnya solusi untuk mengatasinya hanya dengan banyak berlatih dan melatih siswa untuk terbiasa dengan model soal uraian (tulisan) dan lisan yang dapat memunculkan kemampuan argumentasi, begitu juga dalam menetapkan batas antara skor 1 dengan yang lian dibutuhkan pemilihan kosakata yang baik dan benar, harus selalu melakan refleksi dan sharing denga guru kimia lainya yang ada disekolah. dengan demikian saya rasa masalah yang ada tadi lambat laun akan dapat teratasi dan hasil yang dicapai dr hasil penilaian pun akan maksimal.
Kesulitan apa yang anda alami saat membuat rubrik penilaian?
Deletesaya sependapat dengan kak Rini,
kesulitan yang sering saya alami dalam membuat rubrik penilaian yaitu dalam proses mengembangkan rubrik tersebut menjadi tingkatan kriteria kemampuan yang harus dicapai antara 1 dan 2 dan seterusnya dikhawatirkan nanti menimbulkan bias.
langkah apa yang anda lakukan untuk dapat memahaminya?
memperbanyak berlatih dan membiasakan siswa dengan metode soal uaraian tertulis maupun lisan yang dapat menimbulkan kemampuan argumentasi, melakukan refleksi berdiskusi dengan guru kimia yang lain.
Saya akan menjawab pertanyaan tri :
ReplyDeletekesulitan apa yang anda alami saat membuat rubrik penilaian?
Menurut pendapat saya kesulitannya yaitu dalam menentuan indikator dan pada pembuatan soal, karena dalam penilaian berbasis argumentasi terdapat claim, evidence dan reasoning. Claim merupakan pernyataan yang menjawab permasalahan dan muncul pada fase untuk mengawali pembelajaran. Evidence merupakan data ilmiah yang mendukung suatu pernyataan. Reasoning merupakan suatu alasan atau pembenaran yang menghubungkan pernyataan. Dibutuhkan usaha untuk mempelajari dan memahaminya dengan cara berlatih, mencari sumber literatur, sharing / mencari pengalaman dengan guru yang lain dll.
kesulitan apa yang anda alami saat membuat rubrik penilaian?
ReplyDeleteMenentukan indikator dan juga soal dalam setiap aspek argUmentasi yaitu ada claim, evidence, reasoning, dan rebuttal, serta menyocokkan skor dari setiap aspek agar sesuai.
menurut anda cocokkah penilaian argumen yang dibuat dengan laporan yang ada? kemudian kesulitan apa yang anda alami saat membuat rubrik penilaian? langkah apa yang anda lakukan untuk dapat memahaminya?
ReplyDeleteMenurut saya, pola penilaian argumennya sudah baik, pejelasan skor jawaban juga sudah cukup baik, namun ada baiknya lampirkan juga jenis soal atau masalah yang anda berikan di setiap penilaiannya. penilaian argumentasi memunculkan aspek argumentasi seperti Data, Claim, Reasoning. Karena disitulah letak esensial dari penilaian berbasis argumentasi.nah dari contoh yang anda lampirkan pada tahapan reasoning misalnya, dipoint mana yang ingin dinilai? di soal yang mana? sedangkan indikator skor menyatakan mampu menuliskan alasan. jadi ada baiknya diperjelas keterangan yang perlu dinilai. namun secara keseluruhan sudah masuk semua poin utama dari pernilaian argumentasi.
kesulitannya adalah seperti yang saya minta terhadap penjelasan dari Anda, bagaimana mengaitkannya dengan poin soal dan masing-masing poin utama argumentasi sehingga kita bisa menskorkan dengan tepat.
lalu solusinya tentu dengan sering diadakannya pelatihan untuk mampu melakukan penilaian dengan baik
kesulitan apa yang anda alami saat membuat rubrik penilaian?
ReplyDeletekesulitan yang saya alami yaitu membuat rubrik penilaian argumentasi yang diturunkan dari indikator, kemudian menentukan skor nilai pada soal berupa tes essay
rubrik yang anda buat sudah baik, nilai dan skala nilainya sudah anda tulis dengan baik. apliksi dalam soalnya perlu jelaskan lagi. saya kesulitan dalam menentukan sub indikator-indikator dari 6 indikator yang dinilai. selain itu menentukan batasan kriteria-kriteria nilai yang akan diberikan dalam rubrik penilaian tersebut.
ReplyDelete