Komponen-komponen Kurikulum
Komponen-komponen Kurikulum
Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-komponen tertentu. Sebagai suatu sistem komponen harus saling berkaitan satu sama lain.
1. Komponen tujuan
- Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang diharapkan
- Dalam skala makro rumusan tujuan kurikulum erat kaitannya dengan filsafat atau sistem nilai yang dianut masyarakat
- Dalam skala mikro tujuan kurikulum berhubungan dengan misi dan visi sekolah serta tujuan-tujuan yang lebih sempit seperti tujuan setiap mata pelajaran dan tujuan tujuan proses pembelajaran
Hirarki tujuan
Tujuan Pendidikan Nasional (TPN) adalah tujuan yang
ersifat paling umum dan merupakan sasaran akhir yang harus dijadikan
pedoman oleh setiap usaha pendidikan. Setiap lembaga dan penyelenggara
pendidikan harus dapat membentuk manusia yang sesuai dengan rumusan tersebut. Tujuan
pendidikan umum biasanya dirumuskan dalam bentuk perilaku yang ideal sesuai dengan
pandangan hidup dan filsafat suatu bangsa yang dirumuskan oleh pemerintah dalam
bentuk Undang-Undang. TPN dirumuskan dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003,
Pasal 3 yang berbunyi “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak kulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertangggung jawab.
Tujuan
Institusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan. Tujuan
Institusional sebagai kualifikasi yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah
mereka menempuh atau dapat menyelesaikan program disuatu lembaga pendidikan
tertentu. Tujuan merupakan tujuan antara untuk mencapai tujuan umum yang
dirumuskan dalam bentuk kompetensi lulusan setuap satuan pendidikan, misalnya
standar kompetensi pendidikan dasar, pendidikan menengah, dll.
Tujuan
Kurikuler adalah tujuan yang dicapai oleh setiap bidang studi atau mata
pelajaran. Tujuan Kurikuler dapat didefinisikan sebagai kualifikasi yang harus
dimiliki anak didik setelah mereka menyelesaikan suatu bidang studi tertentu dalam
suatu lembaga pendidikan. Tujuan kurikuler harus dapat mendukung dan diarahkan
untuk mencapai tujuan institusional. Tujuan
kurikuler tergambarkan pada standar isi setiap mata pelajaran atau bidang studi
yang harud dikuasai siswa pada setiap satuan pendidikan. Tujuan pembelajaran merupakan bagian dari tujuan kurikuler, yaitu
kemampaun yang harus dimilki oleh setiapp anak didik setelah mereka mempelajari
bahasa tertentu dalam bidang studi tertentu dalam satu kali pertemuan. Terdapat
tiga bentuk perilaku yang harus dirumuskan yaitu: Domain kognitif, domain
afektif dan domain psikomotor.
Domain kognitif
- Knowledge (Pengetahuan) adalah kemampuan mengingat dan kemampuan mengungkapkan kembali informasi yang sudah dipelajarinya.
- Comprehension (pemahaman) adalah kemampuan memahami suati objek atau subjek pembelajaran.
- Application (penerapan) adalah kemampuan untuk menggunakan konsep, prinsip, prosedur pada situasi tertentu.
- Analysis, adalah kemampuan menguraikan atau memecahkan suatu bahan pelajaran ke dalam bagian-bagian atau unsur-unsur serta hubungan antar bagian.
- Synthesis, adalah kemampuan untuk menghimpun bagian-bagian kedalam suatu keseluruhan yang bermakna
- Evaluation, adalah kemampuan membuat penilaian terhadap sesuatu berdasarkan maksud atau kriteria tertentu.
Domain afektif
- Penerimaan, adalah sikap kesadaran atau kepekaan seseorang terhadap gejala, kondisi, keadaan atau suatu masalah
- Merespon, ditunjukkan oleh kemampuan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan tertentu seperti kemauan untuk menyelesaikan tugas tepat waktu, kemauan untuk mengikuti diskusi, kemauan untuk membantu orang lain
- Menghargai, kemauan untuk memberi penilaian atau kepercayaan kepada gelaja atau suatu objek tertentu
- Mengorganisasi, berkenaan dengan pengembangan nilai ke dalam sistem organisasi tertentu, termasuk hubungan antar nilai dan tingkat prioritas nilai-nilai tersebut
- Karakteristik nilai, mengadakan sintesis dan internalisasi sistem nilai dengan pengkajian secara mendalam, sehingga nilai-nilai yang dibangunnya dijadikan sebagai falsafah hidup serta dijadikan pedoman dalam berperilaku.
Domain psikomotor
- Perception (persepsi), kemampuan seseorang dalam memandang sesuatu yang dipermasalahkan
- Set (kesiapan), kesediaan seseorang untuk melatih diri tentang keterampilan tertentu yang direfleksikan dengan perilaku khusus
- Imitation (meniru), kemampuan seseorang dalam mempraktekkan gerakan-gerakan tertentu tanpa harus melihat contoh
- Adaption (menyesuaikan), kemampuan sudah disesuaikan dengan keadaan dan kondisis tertentu
- Organization (menciptakan) tergambar dari kemampuannya mengahasilkan sesuatu yang baru.
2. Komponen isi/materi
pelajaran
Isi kurikulum merupakan komponen yang berhubungan
dengan pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa. Isi kurikulum menyangkut
semua aspek baik yang berhubungan dengan pengetahuan atau meteri pelajaran yang
biasanya tergambarkan pada isi setiap mata pelajaan yang diberikan maupun
aktivitas dan kegiatan siswa. Materi maupun aktivitas itu seluruhnya diarahkan
untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Komponen strategi berhubungan dengan
implementasi kurikulum. Strategi meliputi rencana, metode dan perangkat
kegiatan yang direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi pembelajaran
merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan
pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pelajaran. Strategi disusun
untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Komponen metode
Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Strategi berbeda dengan metode, penggunaan strategi dan metode dalam pembelajaran akan tergantung pada pendekatan tertentu.
4. Komponen evaluasi
Melalui kegiatan
evaluasi dapat ditentukan nilai dan arti kurikulum, sehingga dapat dijadikan
bahan pertimbangan kurikulum perlu dipertahankan atau tidak. Evaluasi merupakan
komponen unruk melihat efektivitas pencapaian tujuan. Dalam konteks kurikulum,
evaluasi dapat berfungsi untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan
telah tercapai atau belum. Evaluasi sebagai alat untuk melihat keberhasilan
pencapaian tujuan dapat dikelompokan kedalam dua jenis.
Tes digunakan
untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif ataua tingkat penguasaan
materi pembelajaran. Tes harus memiliki dua kriteria yaitukriteria validitas
dan reliabilitas. Tes hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes kelompok dan
tes individu.
Nontes adalah
alat evaluasi yang biasanya digunakan untukmelihat aspek tingkah laku termasuk
sikap, minat dan motivasi. Jenis-jenis non tes, observasi, wawancara, studi
kasus, dan skala sikap.
Komponen Utama Kurikulum 2013
Dari uraian yang telah disampaikan di atas, dapat ditemukan 3 permasalahan yaitu
sering kita jumpai pada saat mengajar alokasi waktu yang terdapat di prota prosem memiliki perbedaan dengan penerapaannya hal ini bisa terjadi dengan berbagai faktor pertanyaannya
- Bagaimana cara kalian agar alokasi waktu tepat pada sasaran, jika pada saat mengajar terjadi waktu libur dan kegiatan sekolah lainnya?
- Mengapa peserta didik mudah sekali melupakan materi yang telah disampaikan dan hubungkan dengan tujuan kurikulum?
- Menurut pendpatmu, berdasarkan komponen-komponen kurikulum. Pendekatan yang bagaimana agar peserta didik yang kamu ajarkan dapat lebih mudah memahami materi?