MATERI 1 : DESIGNING AUTHENTIC ASSESSMENT IN CHEMISTRY EDUCATION
DESIGNING AUTHENTIC ASSESSMENT IN CHEMISTRY EDUCATION
Penilaian autentik (authentic assesment) adalah suatu proses pengumpulan, pelaporan dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti autentik, akurat, dan konsisten sebagai akuntabilitas publik (Pusat Kurikulum, 2009) Penilaian dalam kurikulum 2013 mengacu pada Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Tujuan penilaian autentik:
- perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian,
- pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan
- pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif
Penilaian autentik mencakup tiga ranah hasil belajar yaitu ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Terminologi autentik merupakan sinonim dari asli, nyata atau sebenarnya, valid, atau reliabel. Secara konseptual penilaian autentik lebih bermakna secara signifikan dibandingkan dengan tes pilihan ganda terstandar sekali pun (Kemendikbud, 2013). Atas dasar tersebut, guru dapat mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula kegiatan remidial harus dilakukan.
Intinya penilaian autentik adalah penilaian kinerja, portofolio, dan penilaian proyek. Penilaian autentik adakalanya disebut penilaian responsif, suatu metode yang sangat populer untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang miliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat juga diterapkan dalam bidang ilmu tertentu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses atau hasil pembelajaran. Penilaian autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta didik, karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar tentang subjek.
Penilaian autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya.
1. Penilaian Sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri (self assessment), penilaian “teman sejawat” (peer assessment) oleh peserta didik, dan jurnal (Direktorat Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah, 2013). Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang.Penilaian sikap yang dapat dilakukan oleh para guru dengan menilai perilaku sehingga penilaian sikap dilakukan dengan cara observasi perilaku. Perilaku seseorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan seseorang dalam sesuatu hal.Kompetensi sikap pada pembelajaran Kimia yang harus dicapai peserta didik sudah terinci pada KD dari KI 1 dan KI 2. Penilaian sikap diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar pada KI-1 dan KI-2. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menilai sikap peserta didik, antara lain melalui observasi, penilaian diri, penilaian sejawat, dan penilaian melalui jurnal. Instrumen yang digunakan antara lain daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik yang hasil akhirnya dihitung berdasarkan modus. Guru Kimia dapat merancang lembar pengamatan penilaian sikap untuk masing-masing KD sesuai dengan karakteristik proses pembelajaran yang disajikan. Hasil observasi dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam pembinaan. Contoh penilaian kompetensi sikap dalam pembelajaran kimia.
a. Penilaian kompetensi sikap melalui observasi
Lembar Penilaian pada Kegiatan Praktikum
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Topik/Subtopik : Larutan Elektrolit dan Larutan Nonelektrolit / Daya Hantar Listrik Larutran
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku ilmiah disiplin, tanggung jawab, jujur, teliti dalam merancang dan melakukan percobaan kimia
-
|
Lembar Penilaian Sikap/Perilaku pada saat Diskusi
Lembar Penilaian Kegiatan Diskusi
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X / 2
Topik/Subtopik : Larutan Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
.
|
Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu:.
Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan
Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
Skor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatan
Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan predikat berikut
|
b. Penilaian Sikap melalui Penilaian Diri
Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik pada setiap selesai mempelajari satu KD atau pada ssaat telah menyelesaikan tugas tertentu,
- Penilaian diri setelah peserta didik selesai belajar satu KD
Penilaian Diri
Setelah mempelajari materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit, Anda dapat melakukan penilaian diri dengan cara memberikan tanda V pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.
.
|
- Penilaian diri setelah melaksanakan suatu tugas.
Contoh format penilaian diri setelah peserta didik mengerjakan Tugas Proyek Kimia
Penilaian Diri
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda V pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
|
Dari penilaian diri ini Anda dapat memberi skor misalnya YA=2, Tidak =1 dan membuat rekapitulasi bagi semua peserta didik. Penilaian diri, selain sebagai penilaian sikap jujur juga dapat diberikan untuk mengukur pencapaian kompetensi pengetahuan, misalnya peserta didik diminta mengerjakan soal-soal sebelum ulangan akhir bab dilakukan dan mencocokan dengan kunci jawaban yang tersedia pada buku siswa. Berdasarkan hasilnya, diharapkan peserta didik akan belajar kembali pada topik-topik yang belum mereka kuasai. Untuk melihat hasil penilaian diri peserta didik, guru dapat membuat format rekapitulasi penilaian diri peserta didik dalam satu kelas.
Contoh.
REKAPITULASI PENILAIAN DIRI PESERTA DIDIK
Mata Pelajaran:...........................................
Topik/Materi:..............................................
Kelas:..........................................................
|
Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:
c. Penilaian Sikap melalui Penilaian antar Peserta Didik
Penilaian sikap pada Kurikulum 2013 juga dapat diperoleh dari Penilaian Antar Peserta Didik. Penilaian ini merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik dalam bentuk daftar cek dan skala penilaian. Kalimat pernyataan dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda dan penilaian dapat dilakukan oleh peserta didik
Penilaian antar Peserta Didik
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X / 2
Topik/Subtopik : ...................................
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
Format Penilaian
Penilaian antar Peserta Didik
- Amati perilaku temanmu dengan cermat selamat mengikuti pembelajaran Kimia
- Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatannu.
- Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu
|
Pengolahan Penilaian:
1. Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (no 1. 2dan 4) dan ada yang negatif (no 2) Pemberian skor untuk perlaku positif = 2, Tidak = 1. Untuk yang negatif Ya = 1 dan Tidak = 2
2. Selanjutnya guru dapat membuat rekapitulasi hasil penilaian menggunakan format berikut.
No
|
Nama
|
Skor Perilaku
|
Jumlah
|
Nilai
| ||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
| ||||
1
|
…….
| |||||||
2
|
Ami
|
2
|
2
|
1
|
2
|
2
|
9
| |
3
|
Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:
d. Penilaian Sikap melalui Jurnal
Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal dapat memuat penilaian peserta didik terhadap aspek tertentu secara kronologis. Kriteria jurnal:
- Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.
- Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.
- Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan.
- Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara kronologis.
- Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan komunikatif.
- Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap peserta didik
- Menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta didik.
Kelebihan yang ada pada jurnal adalah peristiwa/kejadian dicatat dengan segera. Dengan demikian, jurnal bersifat asli dan objektif dan dapat digunakan untuk memahami peserta didik dengan lebih tepat. Sementara itu, kelemahan yang ada pada jurnal adalah reliabilitas yang dimiliki rendah dan menuntut waktu yang banyak.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat jurnal adalah:
1) Catatan atas pengamatan guru harus objektif
2) Pengamatan dilaksanakan secara selektif, artinya yang dicatat hanyalah kejadian/peristiwa yang berkaitan dengan Kompetensi Inti.
3) Pencatatan segera dilakukan (jangan ditunda-tunda)
4) Setiap peserta didik memiliki Jurnal yang berbeda ( Kartu Jurnal yang berbeda)
Pedoman umum penskoran jurnal:
1) Penskoran pada jurnal dapat dilakukan dengan menggunakan skala likert. Sebagai contoh skala 1 sampai dengan 4.
2) Setiap aspek yang sesuai dengan indikator yang muncul pada diri peserta didik diberi skor 1, sedangkan yang tidak muncul diberi skor 0.
3) Jumlahkan skor pada masing-masing aspek,skor yang diperoleh pada masing-masing aspek kemudian direratakan
4) Nilai Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K) ditentukan dengan cara menghitung rata-rata skor dan membandingkan dengan kriteria penilaian
Model Pertama
Contoh Format Jurnal
|
Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):
1) Tulislah identitas peserta didik yang diamati, tanggal pengamatan dan aspek yang diamati oleh guru.
2) Tuliskan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang merupakan kekuatan maupun kelemahan Peserta didik sesuai dengan pengamatan guru terkait dengan Kompetensi Inti.
3) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik
Model Kedua
Petunjuk pengisian jurnal sama dengan model ke satu (diisi oleh guru)
Contoh Format Jurnal
JURNAL
Nama Peserta Didik: …………...........................................……..
Kelas: .....................................................................................
Aspek yang diamati: ………...........................................………..
|
2. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dapat berupa tes tulis, lisan dan penugasan. Instrumen tes tulis umumnya menggunakan soal pilihan ganda dan soal uraian. Pada pembelajaran kimia yang menggunakan pendekatan scientific, instrumen penilaian harus dapat menilai keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS,“Higher Order thinking Skill”) menguji proses analisis,sintesis, evaluasi bahkan sampai kreatif. Untuk menguji keterampilan berpikir peserta didik, soal-soal untuk menilai hasilbelajarKimia dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik menjawab soal melalui proses berpikir yang sesuai dengan kata kerja operasional dalam taksonomi Bloom.Misalnya untukmenguji ranah analisis peserta didik pada pembelajaran IPA, guru dapat membuat soal dengan menggunakan katakerja operasional yang termasuk ranah analisis seperti menganalisis, mendeteksi, mengukur, dan menominasikan. Ranah evaluasi contohnya membandingkan, menilai, memprediksi, dan menafsirkan. Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa pekerjaan rumah baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya.
Teknik dan bentuk instrumen penilaian kompetensi pengetahuan dapat dilihat pada tabel berikut:
Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian
Teknik Penilaian
|
Bentuk Instrumen
|
Tes tulis
|
Pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.
|
Tes lisan
|
Daftar pertanyaan.
|
Penugasan
|
Pekerjaan rumah dan/atau tugas yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
|
a. Tes Tulis
Soal Pilihan Ganda
Topik : Larutan elektrolit dan non elektrolit
Indikator : Disajikan tabel hasil percobaan uji larutan, peserta didik dapat mengidentifikasi senyawa yang merupakan larutan elektrolit dan non elektrolit dengan tepat.
Soal : Sekelompok siswa melakukan percobaan daya hantar listrik larutan. Datayang diperoleh adalah sebagai berikut.
Pasangan larutan yang termasuk larutan elektrolit kuat adalah....
| ||||||||||||||||||||||||||||||
Indikator : Disajikan gambar percobaan uji larutan, peserta didik dapat menentukan senyawasifat larutan berdasarkan data nyala lampu dan jumlah gas sektar elektroda pada gambar percobaan
Soal : Perhatikan gambar percobaan berikut
Pernyataan yang tepat berdasarkan data percobaan diatas adalah….
A. Larutan asam asetat termasuk alektrolit kuat karena lampu menyala terang dan gelembung gas sedikit
B. Larutan amoniak termasuk elektrolit lemah karena lampu menyala redup dan gelembung gas sedikit
C. Larutan natrium hidroksisa termasuk elektrolit kuat karena lampu menyala terang dan gelembung gas sedikit
D. Larutan asam klorida termasuk elektrolit kuat karena lampu menyala redup dan gelembung gas banyak
| ||||||||||||||||||||||||||||||
Soal Uraian
Indikator : Merancang percobaan untuk menyelidiki sifat larutan berdasarkan daya
Soal : Kalian dengan teman-temanmu akan menyelidiki kekuatan sifat larutan elketrolit, coba jawablah pertanyaan berikut
a. Gambarkan rancangan alat berikut keterangannya
b. Tentukan variable maniplasi, respon dan kontrol yang harus diperhatikan pada percobaan tersebut
c. Uraikan langkah kegiatan untuk mendapatkan hasil yang akurat.
|
Contoh Pedoman Penskoran
No
|
Jawaban
|
Skor
|
a.
|
- Gambar rangkaian alat uji elektrolit benar, keterangan lengkap dan menarik
- Gambar rangkaian alat uji elektrolit benar, keterangan lengkap dan kurang menarik
- Gambar rangkaian alat uji elektrolit benar, keterangan kurang lengkap dan menarik
|
30
20
10
|
b.
|
- Variabel manipulasi, respon dan kontrol benar
- Hanya dua variable yang tepat
- Hanya satu variable yang benar
|
30
20
10
|
c.
|
- Uraian sistematis dan benar
- Uraian kurang sistematis dan benar
|
20
10
|
Skor maksimal
|
80
|
Indikator : Menjelaskan perbedaan larutan elektolit kuat dan elektroit lemah berdasarkan data hasil percobaan
Soal : Mengapa daya hantar listrik larutan asam klorida dengan larutan cuka berbeda. Jelaskan perbedaannya berdasarkan data dan teori ionisasi.
|
Contoh pedoman penskoran
No
|
Jawaban
|
Skor
|
2
|
- Larutan asam klorida termasuk larutan elektolit kuat, larutan asam cuka termasuk elektrolit lemah
- Perbedaan elektrolit kuat dan elektrolit lemah
Elektrolit kuat:
Dalam air akan terionisasi sempurna, Jumlah ion dalam larutan relatif banyak. Dari data percobaan uji elektrolit lampu menyala terang dan menghasilkan banyak gelembung gas
Elektrolit lemah:
Dalam air hanya terionisasi sebagian, Jumlah ion dalam larutan relativ sedikit. Dari data percobaan uji elektrolit lampu menyala redup dan menghasilkan sedikit gelembung gas
|
10
20
20
|
Jumlah
|
50
|
b. Tes Lisan
Instrumen tes lisan berbentuk Daftar Pertanyaan. Pada pembelajaran kimia umumnya jarang dilakukan dengan tes lisan. Jika guru ingin mengembangkannya, guru dapat melakukannya pada saat ujian praktikum kimia atau pada saat remedial.
Contoh Instrumen tes lisan
Topik : Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Kompetensi Dasar : 4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan non- elektrolit.
Indikator : Melakukan percobaan daya hantar listrik pada berbagai larutan
Daftar Pertanyaan:
1. Sebutkan komponen-komponen pada alat uji elektrolit!
2. Larutan apa saja yang digunakan pada percobaan?
3. Bagaimana cara menguji daya hantar listrik larutan dengan alat uji elektrolit ini?
4. Bagaimana kamu dapat menyimpulkan bahwa larutan dapat mengkhantar listrik atau tidak?
5. ................
|
Untuk pemberian nilai lisan ini Silahkan Anda diskusikan dan jawab pada LK yang tersedia!
c. Penugasan
Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
Contoh isntrumen tugas untuk suatu topik dalam satu KD
4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil nonelektrolit.
Indikator: Merancang alat percobaan untuk menyelidiki sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya
|
Untuk penilaian tugas guru dapat membuat rubriknya disesuaikan dengan tugas yang diberikan pada peserta didik.
3. Penilaian Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik. Rubrik adalah daftar kriteria yang menunjukkan kinerja, aspek-aspek atau konsep-konsep yang akan dinilai, dan gradasi mutu, mulai dari tingkat yang paling sempurna sampai yang paling buruk.Rubrik kunci adalah rubrik sederhana berisi seperangkat kriteria yang menunjukkan indikator esensial paling penting yang dapat menggambarkan capaian kompetensi peserta didik.
a. Tes Praktik
Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
Contoh Tes Praktek
Topik : Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
KI : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KD : 4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan non- elektrolit.
Indikator : Melakukan percobaan daya hantar listrik pada beberapa larutan.
Lembar Pengamatan
Topik: ...............................
Kelas: ................................
|
Rubrik
No
|
Keterampilan yang dinilai
|
Skor
|
Rubrik
|
1
|
Persiapan Percobaan(Menyiapkan alat Bahan)
|
30
|
- Alat-alat tertata rapih sesuai dengan urutan pengujian
- Bahan-bahan tersedia di gelas kimia dengan ukuran yang sama
- Alat uji elektrolit dalam keadaan siap pakai
- Tersedia air untuk membilas elektrode dan tisu
|
20
|
Ada 3 aspek yang tersedia
| ||
10
|
Ada 2 aspek tang tersedia
| ||
2
|
Pelaksanaan Percobaan
|
30
|
- Mencuci elektroda sebelum menguji larutan
- Mencelupkan elektroda dengan kedalaman yang sama
- Mengamati nyala lampu pada alat uji elektrolit dalam waktu yang sama
- Mengamati gelembung gas yang timbul di sekitar elektroda dalam waktu yang sama
|
20
|
Ada 3 aspek yang tersedia
| ||
10
|
Ada 2 aspek tang tersedia
| ||
3
|
Kegiatan akhir praktikum
|
30
|
- Membuang larutan atau sampah ketempatnya
- Membersihkan alat dengan baik
- Membersihkan meja praktikum
- Mengembalikan alat ke tempat semula
|
20
|
Ada 3 aspek yang tersedia
| ||
10
|
Ada 2 aspek tang tersedia
|
b. Tes Proyek
Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada matapelajaran tertentu secara jelas.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:
- Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
- Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.
- Keaslian
Projek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik.
Teknik Penilaian Proyek
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian. Contoh format penilaian proyek diantaranya adalah sebagai berikut.
Contoh Format Penilaian Proyek
|
c. Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam atau alat-alat teknologi tepat guna yang sederhana. Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
- Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
- Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
- Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
Teknik Penilaian Produk
Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.
1) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal.
2) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.
Format Penilaian Produk
.
|
Catatan :
*) Skor diberikan dengan rentang skor 1 sampai dengan 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilainya.
Setelah proyek selesai guru dapat melakukan penilaian menggunakan rubrik penilaian proyek. Peserta didik melakukan presentasi hasil proyek, mengevaluasi hasil proyek, memperbaiki sehingga ditemukan suatu temuan baru untuk menjawab permasalahan yang diajukanpada tahap awal.
d. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalambidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitaspeserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.
Kriteria tugas pada penilaian portofolio
§ Tugas sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan diukur.
§ Hasil karya peserta didik yang dijadikan portofolio berupa pekerjaan hasil tes, perilaku peserta didik sehari-hari, hasil tugas terstruktur, dokumentasi aktivitas peserta didik di luar sekolah yang menunjang kegiatan belajar.
§ Tugas portofolio memuat aspek judul, tujuan pembelajaran, ruang lingkup belajar, uraian tugas, kriteria penilaian.
§ Uraian tugas memuat kegiatan yang melatih peserta didik mengembangkankompetensi dalam semua aspek (sikap, pengetahuan, keterampilan).
§ Uraian tugas bersifat terbuka, dalam arti mengakomodasi dihasilkannya portofolio yang beragam isinya.
§ Kalimat yang digunakan dalam uraian tugas menggunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dilaksanakan.
§ Alat dan bahan yang digunakan dalam penyelesaian tugas portofoliotersedia di lingkungan peserta didik dan mudah diperoleh.
Kriteria rubrik untuk portofolio
§ Rubrik memuat indikator kunci dari kompetensi dasar yang akan dinilai penacapaiannya dengan portofolio.
§ Rubrik memuat aspek-aspek penilaian yang macamnya relevan dengan isitugas portofolio.
§ Rubrik memuat kriteria kesempurnaan (tingkat, level) hasil tugas.
§ Rubrik mudah untuk digunakan oleh guru dan peserta didik.
§ Rubrik menggunakan bahasa yang lugas dan mudah dipahami.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di sekolah silahkan baca pada Peremndikbud nomor 81 A tahun 2013 dan diskusikan.
Contoh Penilaian Portofolio
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X / 2
Peminatan : Matematika dan Ilmu Alam
Tahun Ajaran : 2014/2015
Judul portofolio : Pelaporan perancangan alat dan Penyusunan laporan praktikum
Tujuan : Peserta didik dapat merancang alat dan menyusun laporan praktikumKimia sebagai tulisan ilmiah
Ruang lingkup :
Karya portofolio yang dikumpulkan adalah laporan seluruh hasil rancangan alat dan laporanpraktikum kimia semester 2
Uraian tugas portofolio
1. Buatlah laporan kegiatan merancang alat, laporan praktikum Kimia sebagai tulisan ilmiah
2. Setiap laporan dikumpulkan selambat-lambatnya seminggu setelah peserta didikmelaksanakan tugas
|
Kriteria Penilaian Portofolio
1. Penilaian Perancangan Alat: disesuaikan dengan Teknik Penilaian Produk
2. Penilaian Laporan Praktikum adalah sebagai berikut
Format Penilaian
No
|
Komponen yang dinilai
|
Skor
| ||
1
|
2
|
3
| ||
1
|
Persiapan
| |||
2
|
Pelaksanaan
| |||
3
|
Hasil Praktikum
| |||
Skor Portofolio
|
....................................................
|
Rubrik Penilaian Laporan Praktikum:
No
|
Komponen
|
Skor
|
1
|
Persiapan meliputiketepatan pemilihan alat dan bahan praktikum
|
Skor3 jika pemilihan alat dan bahan tepat
Skor2 jika pemilihan alat atau bahan tepat
Skor1 jika pemilihan alat dan bahan tidak tepat
|
2
|
Pelaksanaan meliputi langkah kerja dan waktu pelaksanaan
|
Skor3 jika langkah kerjadan waktu pelaksanaan tepat
Skor2 jika langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat
Skor1 jika langkah kerjadan waktu pelaksanaan tidak tepat
|
3
|
Hasil praktik meliputikeakuratan data danketepatan simpulan hasil
|
Skor3 jika data akuratdan simpulan tepat
Skor2 jika data akurat atau simpulan tepat
Skor1 jika data tidak akurat dan simpulan tidak tepat
|
Keterangan:
Skor maksimal = jumlah komponen yang dinilai x 3
1. Nilai portofolio =
Berdasarkan uraian di atas, timbul permasalahan sebagai berikut:
- Apakah dalam setiap proses pembelajaran dalam setiap materi harus dilakukan semua rangkaian bentuk penilaian otentik? Atau harus disesuaikan dengan pencapaian materi?
- Setelah kita menyusun penilaian dari ketiga aspek, apakah skor akhirnya akan digabungkan dari ketiga aspek tersebut ? atau tetap dinilai berdasarkan masing-masing aspek ?