Tuesday, January 29, 2019

MATERI 1 : DESIGNING AUTHENTIC ASSESSMENT IN CHEMISTRY EDUCATION

  13 comments
DESIGNING AUTHENTIC ASSESSMENT IN CHEMISTRY EDUCATION

Penilaian autentik (authentic assesment) adalah suatu proses pengumpulan, pelaporan dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan  berkelanjutan, bukti-bukti autentik, akurat, dan konsisten sebagai akuntabilitas publik (Pusat Kurikulum, 2009)  Penilaian dalam kurikulum 2013 mengacu pada Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. 

Tujuan penilaian autentik:  
  1. perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian, 
  2. pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan  
  3. pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif  

Penilaian autentik mencakup tiga ranah hasil belajar yaitu ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.  Terminologi autentik merupakan sinonim dari  asli, nyata atau sebenarnya, valid, atau reliabel. Secara konseptual penilaian autentik lebih bermakna secara signifikan  dibandingkan dengan  tes pilihan ganda terstandar sekali pun (Kemendikbud, 2013). Atas dasar tersebut, guru dapat mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula kegiatan remidial harus dilakukan. 

Intinya penilaian  autentik adalah penilaian kinerja, portofolio, dan penilaian proyek.  Penilaian  autentik adakalanya disebut  penilaian responsif, suatu metode yang sangat populer untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang miliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat juga diterapkan dalam bidang ilmu tertentu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses atau hasil pembelajaran. Penilaian autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta didik, karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar tentang subjek.  

Penilaian autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya.

1.       Penilaian Sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri (self assessment), penilaian “teman sejawat” (peer assessment) oleh peserta didik, dan jurnal (Direktorat Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah,  2013).   Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam  merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang.Penilaian sikap yang dapat dilakukan oleh para guru dengan menilai perilaku sehingga penilaian sikap dilakukan dengan cara observasi perilaku.  Perilaku seseorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan seseorang dalam sesuatu hal.Kompetensi sikap  pada pembelajaran Kimia yang harus dicapai peserta didik sudah terinci pada KD dari KI 1 dan KI 2.  Penilaian sikap diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar pada KI-1 dan KI-2. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menilai sikap peserta didik, antara lain melalui observasi, penilaian diri, penilaian sejawat, dan penilaian melalui jurnal. Instrumen yang digunakan antara lain daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik yang hasil akhirnya dihitung berdasarkan modus.  Guru Kimia dapat merancang  lembar pengamatan penilaian sikap untuk  masing-masing KD  sesuai dengan karakteristik proses pembelajaran yang disajikan. Hasil observasi dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam pembinaan. Contoh penilaian kompetensi sikap dalam pembelajaran kimia.

a. Penilaian  kompetensi  sikap  melalui  observasi
Penilaian sikap atau perilaku dapat dilakukan oleh guru pada saat peserta didik melakukan praktikum atau diskusi, guru dapat mengembangkan lembar observasi seperti contoh berikut.a. Lembar Penilaian Sikap pada Kegiatan Praktikum

Lembar Penilaian  pada Kegiatan Praktikum
Mata Pelajaran       :     Kimia
Kelas/Semester     :     X/1
Topik/Subtopik       :      Larutan Elektrolit dan Larutan Nonelektrolit Daya Hantar Listrik Larutran
Indikator             Peserta didik menunjukkan perilaku ilmiah  disiplin, tanggung  jawab, jujur,  teliti dalam  merancang dan melakukan percobaan kimia
No
Nama Siswa
Disiplin

Tanggung jawab
Jujur

Teliti

Kreatif

Peduli

Jumlah Skor
1.
.....................







2.








......








-
Lembar Penilaian Sikap/Perilaku pada saat Diskusi
Lembar Penilaian  Kegiatan Diskusi
Mata Pelajaran                 :               Kimia
Kelas/Semester                :               X / 2
Topik/Subtopik :               Larutan Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah
Indikator              : Peserta didik  menunjukkan perilaku  kerja sama, santun, toleran, responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
No
Nama Siswa
Kerja sama
Santun

Toleran

Responsif

Proaktif

Bijaksana

Jumlah Skor
1.
................







2.
................







...








.
Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu:.
Skor 1 jika  tidak pernah berperilaku  dalam kegiatan 
Skor 2, jika kadang-kadang  berperilaku dalam kegiatan 
Skor 3, jika  sering berperilaku  dalam kegiatan 
Skor 4, jika selalu  berperilaku  dalam kegiatan
Penilaian  sikap untuk setiap peserta didik dapat  menggunakan rumus dan predikat berikut

Rentang nilai: skor ≤ 60 = cukup
61 ≤ nilai < 80 = baik
81 ≤ nilai ≤ 100 = sangat baik




 b. Penilaian Sikap melalui Penilaian Diri

Penilaian diri   dilakukan oleh peserta didik  pada setiap selesai mempelajari satu KD atau pada ssaat telah menyelesaikan tugas tertentu,  
-          Penilaian diri setelah peserta didik selesai  belajar satu KD

Penilaian Diri
Topik:......................

Nama: ................
Kelas: ...................
Setelah mempelajari materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit, Anda dapat melakukan penilaian diri dengan cara memberikan tanda V pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.

No

Pernyataan
Sudah memahami

Belum memahami
1.
Memahami perbedaan sifat larutan
berdasarkan daya hantar listriknya.


2.
Memahami perbedaan larutan elektrolit berdasarkan kekuatannya.


3.
Memahami senyawa-senyawa yang
larutannya bersifat elektrolit.


.

-          Penilaian diri setelah melaksanakan suatu tugas.

Contoh format penilaian diri setelah peserta didik mengerjakan Tugas Proyek Kimia
Penilaian Diri
Tugas:............................  
Nama:..........................                                                                                                Kelas:..............................
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda V pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
No
Pernyataan
YA
TIDAK
1
Selama   melakukan tugas kelompok saya bekerjasama dengan teman satu kelompok


2
Saya  mencatat data dengan teliti dan sesuai dengan fakta


3
Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang telah dirancang


4
Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas


5
……………………………………….



Dari penilaian diri ini Anda dapat memberi skor misalnya YA=2, Tidak =1 dan membuat rekapitulasi bagi semua peserta didik. Penilaian diri, selain sebagai penilaian sikap jujur juga dapat diberikan untuk mengukur pencapaian kompetensi pengetahuan, misalnya peserta didik diminta mengerjakan soal-soal sebelum ulangan akhir bab dilakukan dan mencocokan dengan kunci jawaban yang tersedia pada buku siswa. Berdasarkan hasilnya, diharapkan peserta didik akan belajar kembali pada topik-topik yang belum mereka kuasai. Untuk melihat hasil penilaian diri peserta didik, guru dapat membuat format rekapitulasi penilaian diri peserta didik dalam satu kelas.
Contoh.

REKAPITULASI PENILAIAN DIRI PESERTA DIDIK
Mata Pelajaran:...........................................
Topik/Materi:..............................................
Kelas:..........................................................
No
Nama
Skor  Pernyataan  Penilaian Diri 
Jumlah
Nilai
1
2
3
.....
.....
1
Afgan
2
1
2
.....
.....


2
Aliva
2
2
1
.....
....


3
.............







.......









Nilai  peserta didik dapat menggunakan rumus:

c. Penilaian Sikap melalui  Penilaian antar Peserta Didik
Penilaian sikap pada Kurikulum 2013 juga dapat diperoleh dari Penilaian Antar Peserta Didik. Penilaian ini merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik dalam bentuk  daftar cek dan skala penilaian. Kalimat pernyataan  dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda  dan  penilaian dapat dilakukan oleh peserta didik


Penilaian antar Peserta Didik
Mata Pelajaran       :     Kimia
Kelas/Semester     :     X / 2
Topik/Subtopik       :     ...................................
Indikator                   :     Peserta didik  menunjukkan perilaku  kerja sama, santun, toleran, responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
Format Penilaian

                                                      Penilaian antar Peserta Didik
Topik/Subtopik: ........................................
Tanggal Penilaian: .....................................
Nama Teman yang dinilai: ........................
Nama Penilai:............................................
-        Amati perilaku temanmu dengan cermat selamat mengikuti pembelajaran  Kimia
-        Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatannu.
-        Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu



No
Perilaku
Dilakukan/muncul
YA
TIDAK
1.
Mau menerima pendapat teman


2.
Memaksa teman untuk menerima pendapatnya


3.
Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan


4.
Mau bekerjasama dengan semua teman


5.
......................................



Pengolahan Penilaian:
1.    Perilaku/sikap  pada instrumen di atas ada yang positif (no 1. 2dan 4)  dan ada yang negatif (no 2) Pemberian skor untuk perlaku positif = 2, Tidak = 1. Untuk yang negatif  Ya = 1  dan Tidak = 2
2.    Selanjutnya  guru dapat membuat rekapitulasi  hasil penilaian menggunakan format berikut.
No
Nama
Skor Perilaku
Jumlah
Nilai
1
2
3
4
5
1
…….







2
Ami
2
2
1
2
2
9

3









Nilai  peserta didik dapat menggunakan rumus:

d. Penilaian Sikap melalui Jurnal
Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal dapat memuat penilaian peserta didik terhadap aspek tertentu secara kronologis.  Kriteria jurnal:
-          Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.
-          Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.
-          Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan.
-          Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara kronologis.
-          Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan komunikatif.
-          Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap peserta didik
-          Menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta didik.
Kelebihan yang ada pada jurnal adalah peristiwa/kejadian dicatat dengan segera. Dengan demikian, jurnal bersifat asli dan objektif dan dapat digunakan untuk memahami peserta didik dengan lebih tepat. Sementara itu, kelemahan yang ada pada jurnal adalah reliabilitas yang dimiliki rendah dan menuntut waktu yang banyak.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat jurnal adalah:
1)    Catatan atas pengamatan guru harus objektif
2)    Pengamatan dilaksanakan secara selektif, artinya yang dicatat hanyalah kejadian/peristiwa yang berkaitan dengan Kompetensi Inti.
3)    Pencatatan segera dilakukan (jangan ditunda-tunda)
4)    Setiap peserta didik memiliki Jurnal yang berbeda ( Kartu Jurnal yang berbeda)


Pedoman umum penskoran jurnal:
1)    Penskoran pada jurnal dapat dilakukan dengan menggunakan skala likert. Sebagai contoh skala 1 sampai dengan 4.
2)     Setiap aspek yang sesuai dengan indikator yang muncul pada diri peserta didik diberi skor 1, sedangkan yang tidak muncul diberi skor 0.
3)    Jumlahkan skor pada masing-masing aspek,skor yang diperoleh pada masing-masing aspek kemudian direratakan
4)    Nilai  Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K) ditentukan dengan cara menghitung rata-rata skor dan membandingkan dengan kriteria penilaian

  Model Pertama
Contoh Format Jurnal

JURNAL

Aspek yang diamati: ………………………….
Kejadian : ………………………….
Tanggal: ………………………….
Nama Peserta Didik: ………………………….
Nomor peserta Didik: ………………………….


Catatan Pengamatan Guru:
............................................................................................................................
..................................................................................................................



Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):
1)      Tulislah identitas peserta didik yang diamati, tanggal pengamatan dan  aspek yang diamati oleh guru.
2)      Tuliskan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang merupakan kekuatan   maupun kelemahan Peserta didik sesuai dengan pengamatan guru terkait dengan Kompetensi Inti.
3)      Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik

Model Kedua
Petunjuk pengisian jurnal sama dengan model ke satu (diisi oleh guru)  
Contoh Format Jurnal
JURNAL
Nama Peserta Didik: …………...........................................……..
Kelas:   .....................................................................................
Aspek yang diamati: ………...........................................………..

NO
HARI/TANGGAL
KEJADIAN
KETERANGAN/
TINDAK LANJUT
1.



...





2.       Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dapat berupa tes tulis, lisan dan penugasan. Instrumen tes tulis umumnya menggunakan soal pilihan ganda dan soal uraian. Pada pembelajaran kimia yang menggunakan pendekatan scientific, instrumen penilaian harus dapat menilai keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS,“Higher Order thinking Skill”) menguji proses analisis,sintesis, evaluasi bahkan sampakreatif. Untuk menguji keterampilan berpikir peserta didik, soal-soal untuk menilai hasilbelajarKimia dirancang   sedemikian rupa sehingga peserta didik menjawab soal melalui proses berpikir yang sesuai dengan kata kerja operasional dalam taksonomi Bloom.Misalnya untukmenguji ranah analisis peserta didik pada pembelajaran IPA, guru dapat membuat soal dengan menggunakan katakerja operasional yang termasuk ranah analisis seperti menganalisis, mendeteksi, mengukur, dan menominasikan. Ranah evaluasi contohnya membandingkan, menilai, memprediksi, dan menafsirkan. Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa pekerjaan rumah baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya.
Teknik dan bentuk instrumen penilaian kompetensi pengetahuan dapat dilihat pada tabel berikut:

Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Tes tulis
Pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.
Tes lisan
Daftar pertanyaan.
Penugasan
Pekerjaan rumah dan/atau tugas yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.


a. Tes Tulis
     Soal Pilihan Ganda

Topik               Larutan elektrolit dan non elektrolit
Indikator    :     Disajikan tabel hasil percobaan uji larutan, peserta didik dapat mengidentifikasi  senyawa yang merupakan larutan elektrolit dan non elektrolit dengan tepat.
Soal              :     Sekelompok siswa melakukan percobaan daya hantar listrik larutan. Datayang diperoleh adalah sebagai berikut.

Larutan
Pengamatan
Nyala lampu
Gelembung gas
P
Tidak menyala
Ada
Q
Tidak menyala
Tidak ada
R
Menyala
Ada
S
Tidak menyala
Tidak ada
T
Menyala
Ada

Pasangan larutan yang termasuk larutan elektrolit kuat adalah....
A.
Pdan Q
D.  Qdan R
B.
R dan S
E. Tdan S
C.
R dan T

Indikator      :     Disajikan gambar percobaan uji larutan, peserta didik dapat menentukan senyawasifat larutan berdasarkan data nyala lampu dan jumlah gas sektar elektroda pada gambar percobaan
Soal               :     Perhatikan gambar percobaan berikut
hcl
naoh
ch3cooh
NH3
Pernyataan yang tepat berdasarkan data percobaan diatas adalah….
A.    Larutan asam asetat termasuk alektrolit kuat karena lampu menyala terang dan gelembung gas sedikit
B.     Larutan amoniak termasuk elektrolit lemah karena  lampu menyala redup dan gelembung gas sedikit
C.     Larutan natrium hidroksisa termasuk elektrolit kuat karena  lampu menyala terang dan gelembung gas sedikit
D.    Larutan asam klorida  termasuk elektrolit kuat karena  lampu menyala redup  dan gelembung gas banyak

  Soal Uraian


Indikator    :     Merancang percobaan untuk menyelidiki  sifat larutan berdasarkan daya 
Soal              :     Kalian dengan teman-temanmu akan menyelidiki kekuatan sifat larutan elketrolit, coba jawablah pertanyaan berikut 
a.    Gambarkan rancangan alat berikut keterangannya
b.    Tentukan variable maniplasi, respon dan kontrol yang harus diperhatikan pada percobaan tersebut
c.     Uraikan langkah kegiatan untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Contoh Pedoman Penskoran
No
Jawaban
Skor
a.
-     Gambar rangkaian alat uji elektrolit benar, keterangan lengkap  dan menarik
-     Gambar rangkaian alat uji elektrolit benar, keterangan lengkap  dan kurang menarik
-     Gambar rangkaian alat uji elektrolit benar, keterangan kurang  lengkap  dan menarik
30

20

10
b.
-    Variabel manipulasi, respon dan kontrol benar
-    Hanya dua variable yang tepat
-    Hanya satu variable yang benar
30
20
10
c.
-    Uraian sistematis dan benar
-       Uraian kurang sistematis dan benar
20
10
Skor maksimal
80

Indikator    :     Menjelaskan perbedaan larutan elektolit kuat dan elektroit lemah berdasarkan data hasil percobaan
Soal              :     Mengapa daya hantar listrik larutan asam klorida dengan larutan cuka berbeda. Jelaskan perbedaannya berdasarkan data dan teori ionisasi. 
Contoh pedoman penskoran
No
Jawaban
Skor
2
-       Larutan asam klorida termasuk larutan elektolit kuat, larutan asam cuka termasuk elektrolit lemah 
-       Perbedaan elektrolit kuat dan elektrolit lemah
Elektrolit kuat:
Dalam air akan terionisasi sempurna, Jumlah ion dalam larutan relatif banyak. Dari data percobaan uji elektrolit lampu menyala terang dan menghasilkan banyak gelembung gas
Elektrolit lemah:
Dalam air hanya terionisasi sebagian, Jumlah ion dalam larutan relativ sedikit. Dari data percobaan uji elektrolit lampu menyala redup dan menghasilkan sedikit gelembung gas

10


20





20

Jumlah
50

b. Tes Lisan
Instrumen tes lisan berbentuk Daftar Pertanyaan. Pada pembelajaran kimia umumnya   jarang dilakukan dengan tes lisan. Jika guru ingin mengembangkannya, guru dapat melakukannya pada saat ujian praktikum kimia atau pada saat remedial. 
Contoh Instrumen tes lisan
Topik : Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Kompetensi Dasar :     4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan non- elektrolit.
Indikator  : Melakukan percobaan daya hantar listrik pada  berbagai larutan
Daftar Pertanyaan:
1.       Sebutkan komponen-komponen pada alat uji elektrolit!
2.       Larutan apa saja yang digunakan pada percobaan?
3.       Bagaimana cara menguji daya hantar listrik larutan dengan alat uji elektrolit ini?
4.       Bagaimana kamu dapat menyimpulkan bahwa larutan dapat mengkhantar listrik atau tidak?
5.       ................

Untuk pemberian nilai  lisan ini Silahkan Anda diskusikan dan jawab pada LK yang tersedia!

c. Penugasan
Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
Contoh isntrumen tugas untuk suatu topik dalam satu KD 
 4.8  Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil  nonelektrolit.
Flowchart: Card: TUGAS:   Bersama teman sekelompokmu buatlah rangkaian alat uji elektrolit
dengan menggunakan bahan yang mudah di dapat, buatlah dengan desain yang menarik, misalnya seperti lampu taman, lampu hias dan lain-lain.
Hasil kerja dikumpulkan pada saat kegiatan pembelajaran topic larutan elektrolit dan nonelekrit. 
 Indikator: Merancang alat percobaan untuk menyelidiki  sifat larutan berdasarkan daya  hantar listriknya







 Untuk penilaian tugas guru dapat membuat rubriknya disesuaikan dengan tugas yang diberikan pada peserta didik.

3.  Penilaian Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik. Rubrik adalah daftar kriteria yang menunjukkan kinerja, aspek-aspek atau konsep-konsep yang akan dinilai, dan gradasi mutu, mulai dari tingkat yang paling sempurna sampai yang paling buruk.Rubrik kunci adalah rubrik sederhana berisi seperangkat kriteria yang menunjukkan indikator esensial paling penting yang dapat menggambarkan capaian kompetensi peserta didik.

a. Tes Praktik
Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
Contoh Tes Praktek


Topik           :     Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
KI                  :     Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KD                :     4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan non- elektrolit.
Indikator    :     Melakukan percobaan daya hantar listrik pada  beberapa larutan.

Lembar Pengamatan
Topik: ...............................
Kelas: ................................
No
Nama
Persiapan Percobaan
Pelaksanaan Percobaan
Kegiatan Akhir Percobaan
Jumlah Skor
1.
………………………




2.


















Rubrik
No
Keterampilan yang dinilai
Skor
Rubrik
1
Persiapan Percobaan(Menyiapkan alat Bahan)
30
-        Alat-alat tertata rapih sesuai dengan urutan pengujian
-        Bahan-bahan tersedia di gelas kimia dengan ukuran yang sama
-        Alat uji elektrolit dalam keadaan siap pakai
-        Tersedia air untuk membilas elektrode dan tisu
20
Ada 3 aspek yang tersedia
10
Ada 2 aspek tang tersedia
2
Pelaksanaan Percobaan
30
-        Mencuci elektroda sebelum menguji larutan
-        Mencelupkan elektroda dengan kedalaman  yang sama
-        Mengamati    nyala lampu  pada alat uji elektrolit dalam waktu yang sama
-        Mengamati  gelembung gas yang timbul di sekitar elektroda dalam waktu yang sama
20
Ada 3 aspek yang tersedia
10
Ada 2 aspek tang tersedia
3
Kegiatan akhir praktikum
30
-        Membuang larutan atau sampah ketempatnya
-        Membersihkan alat dengan baik
-        Membersihkan meja praktikum
-        Mengembalikan alat ke tempat semula
20
Ada 3 aspek yang tersedia
10
Ada 2 aspek tang tersedia

b. Tes  Proyek
Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada matapelajaran tertentu secara jelas.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:
-          Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
-          Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.
-          Keaslian
Projek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan   mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik.

 Teknik Penilaian Proyek
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian.  Contoh format penilaian proyek diantaranya adalah sebagai berikut.



Contoh Format Penilaian Proyek

Mata Pelajaran  :              
Nama Proyek     :              
Alokasi Waktu   :
Guru Pembimbing         :              
Nama                                  :              
Kelas                                   :              
No.
ASPEK
SKOR (1 - 5)
1
PERENCANAAN :
a.       Rancangan Alat
-          Alat dan bahan
-          Gambar
b.       Uraian cara menggunakan alat

2
PELAKSANAAN :
a.       Keakuratan Sumber Data / Informasi
b.       Kuantitas Sumber Data
c.       Analisis Data
d.       Penarikan Kesimpulan

3
LAPORAN PROYEK :
a.       Sistematika Laporan
b.       Performans
c.       Presentasi  

TOTAL SKOR

 

c.       Penilaian Produk

 Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam atau alat-alat teknologi tepat guna yang sederhana. Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
-          Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
-          Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
-          Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.

Teknik Penilaian Produk
Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.
1)    Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal.
2)    Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.


Format Penilaian Produk
Materi Pelajaran :              
Nama Proyek       :              
Alokasi Waktu     :              
                Nama Peserta didik:           
Kelas       :

No
Tahapan
Skor ( 1 – 5 )*
1
Tahap Perencanaan Bahan

2
Tahap Proses Pembuatan :
a.       Persiapan alat dan bahan
b.       Teknik Pengolahan
c.       K3 (Keselamatan kerja, keamanan dan kebersihan)

3
Tahap Akhir (Hasil Produk)
a.       Bentuk fisik
b.       Inovasi

TOTAL SKOR

.
Catatan :
*) Skor diberikan dengan rentang skor 1 sampai dengan 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilainya.
Setelah proyek selesai guru dapat melakukan penilaian menggunakan rubrik penilaian proyek. Peserta didik melakukan presentasi hasil proyek, mengevaluasi  hasil proyek, memperbaiki sehingga ditemukan suatu temuan baru untuk menjawab permasalahan yang diajukanpada tahap awal.

d. Penilaian Portofolio
Penilaian  portofoliadalah penilaiayang dilakukan dengacara menilakumpulan seluruh karya peserta didik dalambidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk  mengetahuminat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitaspeserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentutindakan nyatyang mencerminkakepedulian peserta diditerhadap lingkungannya.
Kriteria tugas pada penilaian portofolio
§  Tugas sesuai dengakompetensi   datujuan pembelajaran yang akan diukur.
§  Hasil karya peserta didik yang dijadikan  portofolio berupa pekerjaan hasil tes, perilaku peserta didik sehari-hari, hasil tugas terstruktur, dokumentasi aktivitas peserta didik di luar sekolah yang menunjang kegiatan belajar.
§  Tugas portofolio memuat aspek judul, tujuan pembelajaran, ruang lingkup belajar, uraian tugas, kriteria penilaian.
§  Uraian tugas memuat kegiatan yang melatih peserta didik mengembangkankompetensi dalam semua aspek (sikap, pengetahuan, keterampilan).
§  Uraian tugas bersifat terbuka, dalam arti mengakomodasi dihasilkannya portofolio yang beragam isinya.
§  Kalimat  yang  digunakan  dalam  uraian  tugas  menggunakan  bahasa  yang komunikatif dan mudah dilaksanakan.
§  Alat  dan  bahan  yang  digunakan  dalam  penyelesaian  tugas  portofoliotersedia di lingkungan peserta didik dan mudah diperoleh.
Kriteria rubrik untuk portofolio
§  Rubrik memuat indikator kunci dari kompetensi dasar yang akan dinilai penacapaiannya dengan portofolio.
§  Rubrik memuat aspek-aspek penilaian yang macamnya relevan dengan  isitugas portofolio.
§  Rubrik memuat kriteria kesempurnaan (tingkat, level) hasil tugas.
§  Rubrik mudah untuk digunakan oleh guru dan peserta didik.
§  Rubrik menggunakan bahasa yang lugas dan mudah dipahami.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di sekolah silahkan baca pada Peremndikbud nomor 81 A tahun 2013 dan diskusikan.
Contoh Penilaian Portofolio
MatPelajaran     :   Kimia
Kelas/Semester    :   X / 2
Peminatan             :   Matematika daIlmu Alam
TahuAjaran        :   2014/2015

Judul portofolio   :   Pelaporan perancangan alat dan Penyusunan laporan praktikum

Tujuan                    :   Peserta didik dapat merancang alat dan menyusun laporan praktikumKimia sebagai tulisan ilmiah
Ruang lingkup       :
Karya portofolio yang dikumpulkan adalah laporan seluruh hasil  rancangan alat  dan  laporanpraktikum kimia semester 2

Uraiatugas portofolio
1.       Buatlah laporan kegiatan merancang alat, laporan praktikum Kimia sebagai tulisan ilmiah
2.       Setiap laporan dikumpulkan selambat-lambatnya seminggu setelah peserta didikmelaksanakatugas


Kriteria Penilaian Portofolio 
1.       Penilaian Perancangan Alat: disesuaikan dengan Teknik Penilaian Produk

2.       Penilaian Laporan Praktikum  adalah sebagai berikut

Format Penilaian

No
Komponeyang dinilai
Skor
1
2
3
1
Persiapan



2
Pelaksanaan



3
Hasil Praktikum



Skor Portofolio
....................................................


Rubrik Penilaian Laporan Praktikum:
No
Komponen
Skor
1
Persiapameliputiketepatan pemilihan alat dan bahan praktikum
Skor3 jika pemilihan alat dan bahatepat
Skor2 jika pemilihan alaatau bahatepat
Skor1 jika pemilihan alat dan bahatidatepat

2
Pelaksanaameliputi langkakerja dawaktu pelaksanaan
Skor3 jika langkah kerjadan waktu pelaksanaan tepat
Skor2 jika langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat
Skor1 jika langkah kerjadan waktu pelaksanaan tidak tepat

3
Hasil praktik meliputikeakuratan data danketepatan simpulan hasil
Skor3 jika data akuratdan simpulan tepat
Skor2 jika data akurat atau simpulan tepat
Skor1 jika data tidak akurat dan simpulan tidak tepat


Keterangan:
Skor maksimal       =    jumlakomponeyang dinilai x  
1.                                                                                                                                                                Nilai portofoli        



 

Berdasarkan uraian di atas, timbul permasalahan sebagai berikut:

  1.  Apakah dalam setiap proses pembelajaran dalam setiap materi harus dilakukan semua rangkaian bentuk penilaian otentik? Atau harus disesuaikan dengan pencapaian materi?
  2. Setelah kita menyusun penilaian dari ketiga aspek, apakah skor akhirnya akan digabungkan dari ketiga aspek tersebut ? atau tetap dinilai berdasarkan masing-masing aspek ?

13 comments :

  1. Menjawab permasalahan pertama, yang dinamakan penilaian autentik itu dalam pembelajaran Kurikulum 2013 adalah penilaian yang mengukur tiga aspek seperti aspek sikap, keterampilan dan pengetahuan. Dan setiap penilaian itu bersifat tidak persis antara siswa yang satu dengan siswa lainnya. Jadi setiap proses pembelajaran di setiap materinya saat ini dituntut menilai melalui penilaian autentik. Penilaian autentik dalam bidang sikap terdiri dari penilaian observasi, penilaian jurnal, penilaian dari diri sendiri, penilaian antar peserta didik. Lalu penilaian Keterampilan berdasarkan penilaian tugas proyek, penilaian produk, penilaian portofolio. Untuk penilaian pengetahuan terdiri dari tes tertulis dan tes lisan. Jadi menurut saya, seharusnya penilaian itu harus disesuaikan dengan Silabus, KI, KD, dan Indikator dari setiap materi tersebut. Untuk suatu bab Materi Kimia selalu menerapkan ketiga aspek tersebut. Namun untuk tugasnya disetiap aspek itu disesuaikan dengan KI, KD, dan Indikator. Misal untuk Materi struktur atom dan tabel periodik tidak ada percobaannya jadi dari mana menilai aspek keterampilannya, jadi bisa menilai dari pembuatan tugas membuat tabel periodik. Dan penilaian itu semua telah tertuang dalam silabus kimia jadi kita tinggal mengembangkan penilaian seperti apa yang reliabel dan valid untuk menilainya. Namun beda lagi jika yang ditanyakan adalah penialaian tersebut di setiap pertemuan, jawabannya adalah tergantung indikator materi yang disampaikan pada hari itu apabila hanya indikator aspek pengetahuan dan sikap namun tidak ada keterampilan maka keterampilan bisa dinilai dipertemuan berikutnya yang indikatornya menjabarkan aspek keterampilan. Jadi intinya disesuaikam dengan KI, KD dan Indikator yang diajarkan disetiap pertemuannya. Penilaian yang saya maksud adalah berdasarkan ketiga aspek penilaian autentik. Untuk Penilaian observasi, jurnal, dsb itu disesuaikan lagi dengan silabus serta KI, KD, dan Indikator dari materi pada setiap pertemuan.

    ReplyDelete
  2. menurut saya pemilihan teknik penilaian yang digunakan dalam pembelajaran kimia harus sesuai dengan KI, KD, Indikator, Tujuan pembelajrannya dan karakteristik materi yang diajarkan akan mempengaruhi pemilihan teknik penilaian.

    ReplyDelete
  3. menjawab pertanyaan kedua, setahu saya nilai yang didapat dari penilaian otentik ini tidak dapat disatukan karena menilai hal yang benar-benar berbeda. penilaian otentik ini juga dimaksudkan agar potensi siswa benar-benar terlihat. sehingga di K13 ini tidak ada lagi sistem peringkat. sehingga orang tua siswa dapat melihat kemampuan anak tidak hanya dari aspek kognitifnya saja tetapi juga dari aspek sikap dan keterampilan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar apa yang disampaikan rina bahwa ketiga aspek tersebut tidak digabungkan atau dicarikan rata-ratanya. Ketiga aspek tersebut berdiri sendiri-sendiri sebagai bagian terpisah dari proses penilaian autentik

      Delete
    2. saya juga sependapat dengan teman-teman diatas dimana penilaian ini terpisah sendiri-sendiri, kalau di gabungkan mungkin tidak bisa hanya saja ada penilaian yang ditonjolkan berdasarkan kurikullum yang digunakan. penilaiannya menurut saya juga terpisah.

      Delete
  4. saya akan menjawab pertanyaan tri, Setelah kita menyusun penilaian dari ketiga aspek, apakah skor akhirnya akan digabungkan dari ketiga aspek tersebut ? atau tetap dinilai berdasarkan masing-masing aspek ?

    menurut saya skor akhirnya tidak digabung/terpisah. karena kan yang diukur itu 3 aspek dengan indikator yang jauh berbeda. selain itu kan pada rapor siswanya jg dinilai berdasarkan 3 aspek tsb.

    ReplyDelete
  5. menurut saya untuk jawab dari permasalahan nomor 2, skor akhir dari ketiga aspek tidak digabungkan karena setiap aspek merupakann bagian yang berbeda dan memiliki makna tersendiri yang harus dinilai oleh guru, namun yang digabungkan adalah pembagian penilaian dari ketiga aspek tersebut misalnya pada aspek psikomotor terdapat tes praktik, projek, dan penilaian portofolio, nah ketiga penilaian inilah yang digabungkan sehingga diperoleh penilaian psikomotor untuk peserta didik.

    ReplyDelete
  6. menurut saya bisa aja namun sesuai dengan apa yg guru ingin dapatkan dan butuhkan Bahwa dalam penilaian 3 aspek memiliki cara penilain yg berbeda beda. Dan juga saat penerimaan raport juga guru mengisi nilai dengan 3 aspek. Pengetahuan keterampilan dan sikap. Namun untuk suatu keadaan dimana kita ingin menilai siswa tentu kita memperhatikan 3 aspek tersebut. Selain sdah mendapatkan nilai kognitif. Tentu ada nilai tmbahan dalam keterampilan siswa selama belaajr. Kemudian memjadi nilai plus jika siswa aktif dalam belajar dan bisa menjaga sikapnya.

    ReplyDelete
  7. saya akan menjawab pertanyaan tri, Setelah kita menyusun penilaian dari ketiga aspek, apakah skor akhirnya akan digabungkan dari ketiga aspek tersebut ? atau tetap dinilai berdasarkan masing-masing aspek ?

    Menurut saya,skor akhir dari ketiga aspek tidak digabungkan karena setiap aspek merupakann bagian yang berbeda. Dan

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya setuju dengan pendapat kk rahmah bahwa aspek kognitif, afektif dan psikomotor pada penilaian aotentik tidak digabungkan melainkan terpisah

      Delete
  8. Menjawab permasalahan yang kedua, Setelah kita menyusun penilaian dari ketiga aspek, apakah skor akhirnya akan digabungkan dari ketiga aspek tersebut ? atau tetap dinilai berdasarkan masing-masing aspek ?
    menurut saya jelas tidak digabungkan, karena untuk apa dilakukan berbagai jenis penilaian sedangkan hasil akhirnya digabung, dimana letak penilaian otentik masing-masing aspeknya? jika digabung akan ada generalisasi hasil atau kesimpulan dari 1 nilai saja. namun tidak seperti itu yang idtuntut kurikulum k13, siswa dinilai dari berbagai aspek maka hasilnya harus dari berbagai aspek pula, sehingga bisa ketahuan aspek apa yang menunjang kepintaran siswa dan aspek apa juga yang menyebabkan rendahnya nilai siswa, bisa saja dari aspek kognitif siswa kurang mampu dan nilainya rendah karena lemah dalam mengingat, namun bisa saja dari aspek psikomotor siswa mampu menyelesaikan dengan baik dan nilainya tinggi. jadi kita tidak lagi menyimpulkan hanya dengan satu nilai saja bahwa siswa itu pintar atau juara.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya sependapat dengan kak melda, bahwa penilainya tidak di gabung. Karna penilaian telah dibuat sesuai dengan kbutuhan dan apa yg mau dilihat.

      Delete
  9. penilaian autentik dalam pembelajaran Kurikulum 2013 adalah penilaian yang mengukur tiga aspek seperti aspek sikap, keterampilan dan pengetahuan. ketiganya tidak bergabung. namun dilakukan sesuai dengan aspeknya masing-masing.tidak dapat digabungkan, karena masing-masing mengevaluasi hal yang berbeda.

    ReplyDelete

dvdvdvdvd